Laporkan Masalah

Pengaruh Belanja Modal terhadap Kemiskinan pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

Andung Heriawan, Sekar Utami Setiastuti, S.E., M.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Kemiskinan masih menjadi persoalan utama di Jawa Tengah. Kemiskinan di Jawa Tengah selalu menunjukkan angka yang tinggi baik dari segi persentase maupun jumlah penduduk. Dalam kurun waktu 1 dekade (2010-2019) tingkat kemiskinan di Jawa Tengah selalu berada di atas tingkat kemiskinan nasional. Pada lingkup yang lebih sempit di kawasan Pulau Jawa, kemiskinan di Jawa Tengah menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda. Menurut data BPS tingkat kemiskinan di Jawa Tengah menempati posisi kedua terbesar setelah D.I. Yogyakarta, bahkan di tahun 2015 dan 2016 menempati posisi pertama. Hal yang sama ditunjukkan oleh jumlah penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin Jawa Tengah selalu menempati posisi terbanyak kedua setelah Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh belanja modal terhadap tingkat kemiskinan pada kabupaten/kota di Jawa Tengah periode 2010-2019 yang dikendalikan melalui beberapa determinan lain seperti PDRB per kapita, pendidikan dan pengangguran. Data yang digunakan merupakan data panel yang terdiri dari data cross section 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan time series selama 10 tahun (2010-2019). Penelitian menggunakan teknik analisis model data panel dinamis dengan generalized method of moment (GMM) yang dikembangkan oleh (Arellano dan Bond, 1991). GMM dirasa mampu memecahkan masalah endogenitas dalam model juga mendeteksi kemungkinan adanya ommited variable bias serta measurement error. Hasil analisis menunjukkan bahwa belanja modal yang dikeluarkan pemerintah daerah mampu mengurangi tingkat kemiskinan dengan signifikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil yang sama diberikan oleh variabel determinan lain yang juga memberikan pengaruh signifikan pada tingkat kemiskinan di Jawa Tengah.

Poverty is still a major problem in Central Java. Poverty in Central Java always shows a high rate both in terms of percentage and population. Over the past decade (2010-2019), the poverty rate in Central Java has always been above the national poverty rate. In a narrower scope in the Java Island region, poverty in Central Java shows a similar condition. According to BPS data, the poverty rate in Central Java is the second largest after D.I. Yogyakarta, even in 2015 and 2016 it was the first. The same thing is shown by the number of poor people. The number of poor people in Central Java always occupies the second largest position after East Java. This study aims to determine the effect of capital expenditure on the poverty rate in regencies/municipalities in Central Java for the period 2010-2019 which is controlled through several other determinants such as GRDP per capita, education, and unemployment. The data used is panel data consisting of cross-section data of 35 regencies/municipalities in Central Java with time series for 10 years (2010-2019). The research used a dynamic panel data model analysis technique with the generalized method of moment (GMM) developed by (Arellano and Bond, 1991). GMM is considered capable of solving endogeneity problems in the model as well as detecting the possibility of omitted variable bias and measurement error. The results of the analysis show that capital expenditure incurred by local governments can reduce the poverty rate significantly in both the short and long term. Other determinant variables also have a significant effect on the poverty rate in Central Java.

Kata Kunci : kemiskinan, belanja modal, PDRB per kapita, pendidikan, pengangguran, GMM, Jawa Tengah

  1. S2-2023-485142-abstract.pdf  
  2. S2-2023-485142-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-485142-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-485142-title.pdf