Analisis Permintaan dan Tataniaga Kayu Jati Ilegal :: Studi kasus di KPH Bojonegoro PT. Perhutani (Persero) Unit II Jawa Timur)
Budi WIdodo, Kayu Jati,Tata Niaga Ilegal,Permintaan
2001 | Tesis | S2 Ilmu KehutananPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kayu jati ilegal , mengetahui elastisitas harga dan elastisitas faktor lainnya , serta untuk mengetahui saluran tataniaga dan menghitung marjin yang terjadi. Penelitian dilakukan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro yang merupakan daerah penghasil kayu jati yang besar. Data yang dikumpulkan merupakan data cross section. Jumlah keseluruhan sampel meliputi 62 buah penggergajian kayu serta 45 buah lembaga tataniaga yang berperan dalam tataniaga kayu jati ilegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan kayu jati ilegal dipengaruhi secara nyata dan positif oleh variabel harga kayu jati ilegal, jarak kantor KPH dengan konsumen, serta jumlah gergaji mesin sirkel industri penggergajian Sedangkan prosedur penjualan kayu jati resmi di Perhutani berpengaruh nyata terhadap permintaan akan tetapi negatif. Dengan demikian jika konsumen mengetahui prosedur penjualan kayu jati resmi, maka permintaan kayu ilegal akan berkurang. Persepsi konsumen serta ada atau tidaknya pembelian kayu jati resmi tidak berpengaruh terhadap permintaan akan kayu jati ilegal yang terjadi. Penelitian ini juga menemukan bahwa ada 4 saluran tataniaga yang terjadi di wilayah KPH Bojonegoro, dengan marjin tataniaga untuk masingmasing saluran berbeda. Semakin panjang saluran yang terjadi serta semakin banyak lembaga tataniaga yang ikut berperan dalam tataniaga akan menyebabkan marjin tataniaga yang terjadi semakin besar.
This research was design to investigate the factors that influence for demand of illegal teakwood, to identify of marketing channels and institutions so counted illegal teakwood marketing margins The research was conducted in KPH Bojonegoro.The data was collected by cross-sectional data The total samples are 62 sawmills and 45 marketing institutions taken ramdomly. Demand of illegal teakwood was analyzed by multiple linear regression , marketing margins data were subjected to tabular analysis as well as statistical one. The result of the research was shown that demand of illegal teakwood was positively and significantly influenced by illegal teakwood price, the distance from sawmills to Perhutani office and the count of circular saw. In the other hand legal selling procedures influenced significantly but negatively, so if consumers know this procedures the demand of illegal teakwood will be decreased. Consumers perception and there is or there is not legal teakwood purchasing did not influence the demand. The research olso found that from producers to consumers, there are four marketing channels with uneven marketing margins distribution. To long marketing channel and to more marketing institutions made marketing-margin to be larger.
Kata Kunci : Kayu Jati,Tata Niaga Ilegal,Permintaan