Subjective Well-Being Perempuan Etnis Madura yang Menjalani Poligami Siri pada Masyarakat Kelas Bawah
M. SHOLIHIN, Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog
2023 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui subjective well-being perempuan etnis Madura yang menjalani poligami siri pada masyarakat kelas bawah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bangkalan dengan melibatkan 7 partisipan yang terdiri dari 3 orang partisipan pelaku yang merupakan istri kedua siri, 3 orang partisipan tahu, 1 orang partisipan ahli yang merupakan ketua NU dan MUI di Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan metode analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga alasan yang melatarbelakangi perempuan Madura menjalani poligami siri pada masyarakat kelas bawah, yaitu: perjodohan atau kehendak orang tua; ketidakjujuran dari laki-laki; dan menghindari kerumitan dan konflik. Subjective well-being perempuan Madura yang menjalani poligami siri pada masyarakat kelas bawah terbentuk melalui kepuasan hidup, seringnya merasakan afek positif; sedikitnya afek negatif, penerimaan (acceptance) dan ketabahan (hardiness). Tercapainya subjective well-being ini tidak lepas dari konflik dan pengelolaannya, kontrol diri, dukungan sosial dan koping religius
This study aims to determine the subjective well-being of Madurese ethnic women in siri polygamy with the lower classes of society. This research was conducted in Bangkalan Regency involving 7 informants consisting of 3 main informants consisting of the second wives of siri, 3 knows informants, 1 expert informant who was the chairman of NU and MUI in Bangkalan Regency. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach, while the analysis uses Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The findings in this study show that there are three reasons behind Madurese women undergoing siri polygamy in the lower class community, namely: arranged marriages or the will of their parents; dishonesty from men; and avoid the complexity and conflict. The subjective well-being of Madurese women who undergo siri polygamy in lower class communities are formed by life satisfaction, the presence of frequent positive affect; relative absence of negative affect, acceptance and hardiness. The achievement of subjective welfare is inseparable from its conflict and management conflict, self -control, social support and religious coping
Kata Kunci : Subjective well-being, poligami siri, Madurese ethnic women