Laporkan Masalah

Analisis Kolaborasi Stakeholders dalam Program Gandeng Gendong Kota Yogyakarta Melalui EGT

MIKYAL MARSHALITA, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin.

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Studi ini merupakan upaya mengkaji secara komprehensif dan menekankan fokus penelitian pada sinergi kolaborasi antara pemangku kepentingan atau aktor-aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan pembangunan melalui program yang dilaksanakan bersama, yang dalam hal ini dimaksudkan adalah program Gandeng Gendong di Kota Yogyakarta. Program Gandeng Gendong sebagai program anti kemiskinan merupakan kolaborasi yang melibatkan banyak instansi dan pihak-pihak berkepentingan dengan tujuan yang sama, yakni penanggulangan kemiskinan. Meski demikian, terlepas dari berbagai aktivitas dan capaian yang telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak lain dalam program tersebut, pemikiran terkait adanya kekurangan program adalah hal yang diperlukan. Hal ini dianggap penting sehingga muncul gagasan untuk mengupayakan adanya penguatan program dan perbaikan masalah-masalah yang timbul dan pada kemudiannya mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kolaboratif anti kemiskinan secara signifikan. Asumsi tersebut dilandasi dengan Evolutionary Governance Theory (EGT) yang dicetus oleh Van Assche et al. (2014) menyatakan bahwa tidak ada satu program atau model yang sempurna, asumsi tersebut mengatakan bahwa setiap program pasti ada kekurangannya. Oleh karena itu, rumusan masalahnya ada pada kolaborasi stakeholders dalam program Gandeng Gendong. Ditinjau dari metodologinya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menyebutkan pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur, studi data sekunder, dan observasi. Setelah data dikumpulkan, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memastikan dan menganalisis keabsahan data. Penyajian data penelitian ini di coding memakai aplikasi Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi pihak yang terlibat dalam program Gandeng Gendong ini telah berjalan cukup baik dengan terpenuhinya aspek dalam kolaboratif yakni adanya keterlibatan berprinsip namun didalamnya ditemukan masalah kurangnya keterlibatan aktif stakeholder, masing-masing stakeholder masih memiliki ego sektoral dan berjalan sendiri-sendiri serta banyaknya UKM di Kota Yogyakarta, adanya proses deliberasi melalui pertemuan dan penyelesaian masalah melalui pembentukan forum LPPM dan forum CSR. Kemudian adanya motivasi yang dibangun bersama dengan menunjukkan kinerja yang baik dalam membangun kepercayaan dan rasa saling memahami, memunculkan legitimasi internal dan komitmen bersama untuk memaksimalkan pelaksanaan program. Kapasitas aksi yang nyata diwujudkan melalui pembentukan kelembagaan, distribusi pengetahuan, adanya kepemimpinan kolaboratif dan berbagi sumber daya.

This study is an effort to comprehensively examine and emphasize research focus on collaborative synergies between stakeholders or actors involved in decision-making to achieve development goals through jointly implemented programs, which in this case is the Gandeng Gendong program in the City of Yogyakarta. The Gandeng Gendong program as an anti-poverty program is a collaboration that involves many agencies and interested parties with the same goal, namely poverty alleviation. However, regardless of the various activities and achievements that have been made by the government and other parties in the program, thinking about the existence of program deficiencies is necessary. This was considered important so the idea emerged to try to strengthen the program and improve the problems that arose and in the end, was able to significantly increase the effectiveness and efficiency of collaborative anti-poverty programs. This assumption is based on Evolutionary Governance Theory (EGT) which was triggered by Van Asscheet al.(2014) stated that no one program or model is perfect, this assumption says that every program has its drawbacks. Therefore, the formulation of the problem is a collaboration between stakeholders in the Gandeng Gendong program. In terms of methodology, this study used a qualitative method by mentioning data collection through interviews and observation. In collecting data, researchers used structured interview techniques, secondary data studies, and observation. After the data was collected, the researcher used a triangulation technique to ensure and analyze the validity of the data. Presentation of this research data in coding using the Nvivo 12 Plus application. The results of the study indicate that the collaboration of the parties involved in the Gandeng Gendong program has been going quite well with the fulfillment of the collaborative aspect, namely the existence of principled involvement but it found the problem of a lack of active involvement of stakeholders, each stakeholder still has a sectoral ego and runs independently and there are many SMEs in the City of Yogyakarta, there is a deliberation process through meetings and problem-solving through the establishment of the LPPM forum and the CSR forum. Then there is a motivation that is built together by showing good performance in building trust and a sense of mutual understanding, giving rise to internal legitimacy and shared commitment to maximizing program implementation. Real capacity for action is realized through institutional formation, knowledge distribution, collaborative leadership, and resource sharing.

Kata Kunci : Kolaborasi, Stakeholders, Program Gandeng Gendong

  1. S2-2022-466911-abstract.pdf  
  2. S2-2022-466911-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-466911-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-466911-title.pdf  
  5. S2-2023-466911-abstract.pdf  
  6. S2-2023-466911-tableofcontent.pdf