Laporkan Masalah

DINAMIKA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA YOUTUBER YANG MEMBUAT KONTEN MENOLONG ODGJ TERLANTAR

MOH. IBROISIM HALIM, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc,Ph.D.,Psikolog

2023 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tantangan dan kendala pada Youtuber yang membuat konten menolong ODGJ terlantar serta pengaruhnya pada psychological well-being. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini ada lima orang Youtuber. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tantangan yang dihadapi oleh Youtuber dalam proses menolong dan membuat konten antara lain kesulitan mencari tempat untuk membersihkan, biaya operasional, pandangan negatif masyarakat, agresivitas ODGJ, pelarangan untuk merekam, bekerja sendirian, ODGJ hilang ketika hendak diantarkan, serta kelelahan. Adapun faktor yang membuat Youtuber bertahan adalah dukungan keluarga, dukungan pemirsa, dukungan sosial, serta tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap ODGJ terlantar. Hasil penelitian juga menjelaskan lebih lanjut tujuan memilih platform berbagi video Youtube sebagai media untuk publikasi antara lain motif edukasi, menghapus stigma negatif pada ODGJ terlantar, mempertemukan ODGJ terlantar dengan keluarga, serta pendapatan dari iklan. Secara keseluruhan seluruh informan dalam penelitian memiliki psychological well-being yang positif terutama pada dimensi pertumbuhan diri serta tujuan hidup. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk pengembangan program pemerintah dalam ranah intervensi ODGJ terlantar berbasis komunitas.

. The goal of this study is to investigate the problems and limits faced by YouTubers that make material to assist neglected People Living With Mental Illness(PLWMI), as well as their influence on psychological well-being. The case study method is used in the qualitative research methodology. This study's research participants were five YouTubers. According to the study's findings, the challenges faced by Youtubers in the process of assisting and creating content included difficulty finding a place to clean up, operational costs, negative community views, PLWMI's aggressiveness, prohibition to record, working alone, missing when they were about to be sent back to home, and fatigue. Family support, audience support, societal support, and increased public awareness of neglected PLWMI are the things that enable YouTubers to live. The study's findings also reveal that there are additional reasons for using the YouTube video sharing platform as a medium for publication, such as educational motivations, removing the negative stigma on neglected PLWMI, reuniting neglected PLWMI with their families, and earning money from advertisements. Overall, all research participants reported high psychological well-being, particularly in the aspects of self-growth and life objectives. The findings of this study can be used to design government initiatives in the field of underserved community-based PLWMI treatments. Keywords: helping, neglected PLWMI, Youtuber, psychological well-being

Kata Kunci : menolong, ODGJ terlantar, Youtuber, psychological well-being

  1. S2-2023-471476-Abstract.pdf  
  2. S2-2023-471476-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471476-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471476-title.pdf