Laporkan Masalah

Kajian Kerusakan Lingkungan akibat Aktivitas Pabrik Semen Tuban terhadap Kondisi Masyarakat dan Lingkungan Sekitar

HARIZATUZ ZIKAYAH, Dr. Tjahyo Nugroho Adji, M.Sc.Tech; Dr. Bowo Susilo, M.T.

2023 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

PT Semen Indonesia Persero (Tbk) melakukan proses produksi penambangan di Kabupaten Tuban. Hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta adanya dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar yang meliputi komponen abiotik, komponen biotik, dan komponen sosial masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis dan tingkat kerusakan serta merumuskan strategi pengelolaan lingkungan pada wilayah pabrik semen dan sekitarnya. Metode penelitian menggunakan metode survei dan data sekunder. Penentuan lokasi sampling komponen abiotik dan biotik dilakukan dengan teknik buffer dengan 2 radius 500 m dan 1000 m dari area parik dan tambang. Lokasi penelitian meliputi Desa Pongpongan, Desa Karanglo, Desa Sumberarum, Desa Tlogowaru, dan Desa Temandang. Lokasi sampling komponen sosial pada Masyarakat Terdampak 5 Desa terkait. Lokasi sampling untuk getaran berada pada 2 titik di Desa Pongpongan. Teknik penentuan responden menggunakan Purposive Sampling yaitu dengan 10 responden dari masyarakat terdampak dan 2 responden dari pihak pabrik semen. Teknik analisis menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis perubahan penggunaan lahan dan tutupan vegetasi menggunakan penginderaan jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan komponen lingkungan akibat kegiatan produksi semen PT. Semen Indonesia Persero (Tbk) berupa perubahan penggunaan lahan, tutupan vegetasi, konflik sosial, persepsi masyarakat terhadap pabrik, getaran, dan kebisingan. Kegiatan operasional pabrik semen pada wilayah semen masuk dalam kategori merusak lingkungan secara berat. Strategi pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan yaitu melakukan reklamasi lahan pasca tambang, alih fungsi lahan pascatambang menjadi pemukiman, waduk, tempat pariwisata, tempat budidaya, dan lahan pertanian. Selain itu, revegetasi dengan menggunakan tumbuhan yang dapat menambah produktifitas tanaman dan yang bisa tumbuh pada tanah yang kurang subur juga perlu dilakukan, serta perlu dilakukan pemaparan terhadap masyarakat mengenai hasil pemantauan lingkungan, mendengarkan aspirasi masyarakat dan memfasilitasi, serta melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap seluruh aspek lingkungan yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

PT Semen Indonesia Persero (Tbk) carries out the mining production process in Tuban Regency. This causes environmental problems as well as positive and negative impacts on the surrounding environment, which include abiotic components, biotic components, and social components. The purpose of this study was to examine the type and extent of damage and to formulate an environmental management strategy for the cement factory area and its surroundings. The research method uses survey methods and secondary data. Determination of the sampling location for abiotic and biotic components was carried out using a buffer technique with 2 radii of 500 m and 1000 m from the quarry and mine area. The research locations include Pongpongan Village, Karanglo Village, Sumberarum Village, Tlogowaru Village, and Temandang Village. Location of social component sampling in the Affected Communities of 5 related villages. The sampling locations for vibrations are at 2 points in Pongpongan Village. The technique for determining respondents used purposive sampling, namely with 10 respondents from the affected community and 2 respondents from the cement factory. The analysis technique uses qualitative methods and quantitative methods. Analysis of changes in land use and vegetation cover using remote sensing. The results showed that there was a change in the environmental component due to the cement production activities of PT. Semen Indonesia Persero (Tbk) in the form of changes in land use, vegetation cover, social conflicts, community perceptions of factories, vibrations and noise. Cement factory operational activities in cement areas fall into the category of severe environmental damage. Environmental management strategies that can be carried out include reclamation of post-mining land, conversion of post-mining land to settlements, reservoirs, tourism sites, cultivation sites, and agricultural land. In addition, revegetation using plants that can increase plant productivity and which can grow on infertile soils also needs to be carried out, and it is necessary to present the results of environmental monitoring to the public, listen to the aspirations of the community and facilitate discussion, as well as carry out management and monitoring of all aspects the damaging environment.

Kata Kunci : Cement Factory, Environmental Damage, Mining

  1. S2-2023-453316-abstract.pdf  
  2. S2-2023-453316-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-453316-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-453316-title.pdf