FORMULASI MODEL BISNIS DALAM INDUSTRI ENTERTAINMENT STUDI KASUS PADA ANIFUNKOT INDONESIA
DANIEL HAMONANGAN S, Hargo Utomo, Dr., MBA,
2023 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Teknologi di dalam industri musik semakin berkembang dengan kehadiran teknologi digital. Karya musik yang dahulu berbentuk fisik seperti piringan hitam, kaset dan CD mulai berpindah ke arah platform streaming dan unduhan seiring dengan munculnya berbagai macam format file digital. Dengan hadirnya internet, hadir inovasi di bidang label rekaman musik dalam bentuk netlabel atau internet label yang memasarkan hasil karyanya melalui internet. AniFunkot Indonesia adalah suatu netlabel yang memfokuskan diri pada musik dengan genre Funkot (Funky Kota). Netlabel ini hadir sejak tahun 2019 di Jakarta sebagai wadah bagi pada pembuat musik Funkot pemula yang ingin menyebarluaskan hasil karyanya ke masyarakat. Tujuan penelian ini adalah membuat formulasi model bisnis untuk digunakan oleh AniFunkot Indonesia. Genre funkot berada dalam situasi yang niche, masyarakat Indonesia lebih mengenal genre musik ini dengan sebutan musik untuk dugem atau musik diskotek. Genre musik ini diidentikkan dengan musik pinggiran dan kelas bawah sehingga genre musik ini terhina dan terabaikan dalam masyarakat Indonesia. Agar musik funkot semakin diminati masyarakat, perlu diformulasikan suatu model bisnis yang unik agar AniFunkot Indonesia dapat berjalan dengan baik dan memiliki penggemar setia. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan sumber data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan wawancara kepada sesame netlabel dan kuesioner kepada calon konsumen AniFunkot Indonesia, sementara itu data sekunder dikumpulkan dengan studi literatur melalui jurnal dan buku. Dari hasil analisa keuangan yang telah dilakukan, didapatkan 2 alternatif skenario, yaitu skenario optimis dan skenario pesimis. Hasil dari skenario optimis didapatkan NPV positif, IRR 29% dan Payback Period selama 4 Tahun 7 Bulan, sementara itu dari skenario pesimis didapatkan NPV positif, IRR 38% namun Payback Period didapat selama lebih dari 5 tahun sehingga skenario optimislah yang layak dijalankan oleh netlabel AniFunkot Indonesia.
Technology in the music industry is growing with the emergence of digital technology. Music and song that used to be in physical form such as LPs, cassettes and CDs are starting to move into download and streaming platforms along with the emergence of various digital file formats. With the emergence of the internet, there has been such innovations in the recording labels. An example of that innovation is called netlabel, a recording label that sell and promote music using internet. AniFunkot Indonesia is a netlabel that focuses on Funkot genre (Funky Kota), a local Indonesian EDM style. This netlabel has existed since 2019 in Jakarta as a place for funkot music makers who want to show and sell their music to the public. The purpose of this research is to formulate a unique business model for AniFunkot Indonesia. The funkot music genre is a niche genre, Indonesian people are familiar with this music genre as a clubbing music or discotheque music. This music genre is identified with fringe and lower-class music so this music genre is humiliated and neglected in Indonesian society. In order to funkot music to become more popular with the public, it is necessary to formulate a unique business model so that AniFunkot Indonesia can run well and have loyal fans. Data collection is done by collecting primary and secondary data sources. Primary data was collected by interviewing fellow netlabels and spread a questionnaire to potential AniFunkot Indonesia consumers, while secondary data was collected by literature studies through reading journals and books. From the results of the financial analysis, two alternative scenarios are obtained, the optimistic scenario and the pessimistic scenario. The results of the optimistic scenario get a positive NPV, 29% IRR and a payback period of 4 years and 7 months while the pessimistic scenario gets a positive NPV, 38% IRR but the payback period is more than 5 years so the optimistic scenario is feasible to run by AniFunkot Indonesia netlabel.
Kata Kunci : netlabel, funkot, funky kota, business model, empathy map, clubbing