Kesiapan Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam Mendampingi Siswa dengan Disabilitas di Masa Transisi Pembelajaran
ACHLA HIMMAH, Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D.
2023 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI PROFESIPembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan sebagai alternatif untuk menyediakan proses belajar bagi siswa. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai kendala dirasakan baik oleh siswa maupun guru. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengimplementasian Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada beberapa satuan pendidikan sebagai solusi dari permasalahan yang muncul akibat PJJ. Transisi pembelajaran yang terus menerus ini memunculkan beragam permasalahan baik pada siswa reguler maupun siswa dengan disabilitas. Hal tersebut tentu saja perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru selaku pendamping proses belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kesiapan Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam mendampingi siswa dengan disabilitas menghadapi proses transisi pembelajaran. Pendekatan studi kasus dengan metode pengambilan data wawancara, observasi dan studi dokumen digunakan dalam penelitian ini untuk memahami bagaimana kesiapan GPK dalam menghadapi transisi yang ada. Partisipan penelitian ini adalah 3 orang GPK yang mendampingi 8-15 siswa di satu sekolah inklusi dengan disbilitas slow learner hingga autisme. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kesiapan GPK sangat dipengaruhi oleh pemahaman GPK terhadap kondisi siswa-siswa dengan disabilitas yang didampingi, pemahaman akan kebutuhan pendampingan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penetapan tujuan pendampingan dengan memperhatikan hambatan yang dialami oleh siswa dan upaya yang telah dilakukan sebagai respon awal menghadapi transisi menjadi parameter keberhasilan GPK untuk siap melalui pembelajaran pasca transisi TMT. Kesimpulan penelitian ini adalah pentingnya dukungan kelembagaan, pemahaman stakeholder mengenai lingkungan inklusi, dan penetapan tujuan pembelajaran yang terintegrasi terhadap siapnya GPK mendampingi siswa dengan disabilitas menghadapi masa transisi.
Distance Learning (PJJ) is implemented as an alternative to provide a learning process for students. But over time, various obstacles were felt by both students and teachers. This was then followed up by implementing Face-to-Face Learning (PTM) limited to several educational units as a solution to the problems that arose as a result of PJJ. This continuous learning transition raises various problems for both regular students and students with disabilities. This of course needs to get special attention from the teacher as a companion to the student learning process. This study aims to reveal the readiness of Special Assistance Teachers (GPK) in accompanying students with disabilities to face the learning transition process. A case study approach using interview data collection, observation and document studies was used in this study to understand GPK's readiness to face the current transition. The participants in this study were 3 GPK who accompanied 8-15 students in one inclusive school with disabilities from slow learners to autism. The research findings show that GPK readiness is strongly influenced by GPK's understanding of the condition of students with disabilities who are assisted, understanding of the need for assistance and the factors that influence it. Determining the goals of mentoring by taking into account the obstacles experienced by students and the efforts that have been made as an initial response to facing the transition is a parameter for the success of GPK to be ready through TMT post-transition learning. The conclusion of this study is the importance of institutional support, stakeholder understanding of an inclusive environment, and setting integrated learning objectives for GPK's readiness to assist students with disabilities in the transition period.
Kata Kunci : Pembelajaran Jarak Jauh, Pembelajaran Tatap Muka, Transisi pembelajaran, Guru Pendamping Khusus, Siswa dengan disabilitas