HUBUNGAN KONSENTRASI FLUORIDA PADA AIR MINUM DENGAN KEJADIAN KARIES DAN DENTAL FLUOROSIS DI INDONESIA: SYSTEMATIC REVIEW
MORRIN CHOIRUNNISA T, Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng, Sc; Drs. Wiranto, M.Kes
2023 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar Belakang: Air yang aman untuk diminum adalah air yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syarat kimia dalam persyaratan kualitas air minum adalah konsentrasi fluorida. Berdasarkan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, konsentrasi fluorida dalam air minum memiliki batas maksimum yaitu 1,50 mg/L. Adanya kandungan fluorida dalam air minum terbukti dapat menyebabkan efek terhadap kesehatan manusia, terutama dalam kesehatan gigi seperti karies dan dental fluorosis. Konsentrasi fluorida dalam air minum yang optimal mampu mencegah terjadinya karies, namun disisi lain konsentrasi fluorida yang melebihi batas dapat menyebabkan dental fluorosis. Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai hubungan konsentrasi fluorida pada air minum dengan kejadian karies dan dental fluorosis di Indonesia. Metode: Jenis penelitian ini adalah systematic review dengan menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA). Penelitian dilakukan dengan pencarian artikel penelitian berbasis elektronik online yang telah terpublikasi di beberapa database yaitu Pubmed, Science Direct, Scopus, dan Google Scholar pada tahun 2012-Juni 2022. Selanjutnya, dilakukan penilaian risiko bias dengan Office of Health Assessment and Translation Risk (OHAT) of Bias Tool. Data yang telah didapatkan dianalisis secara deskriptif serta dilakukan ekstraksi nilai p dan effect size pada hasil analisis statistik setiap artikel penelitian yang telah ditetapkan. Hasil dan Pembahasan: Hasil pencarian ditemukan 2.274 artikel penelitian dan hanya delapan artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Tujuh artikel membahas mengenai hubungan antara konsentrasi fluorida pada air minum dengan kejadian karies dan satu artikel membahas mengenai kejadian dental fluorosis. Diketahui masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi air minum dengan konsentrasi fluorida lebih rendah, cenderung mengalami kejadian karies yang lebih tinggi serta jika mengkonsumsi melebihi batas optimal, cenderung mengalami kejadian dental fluorosis yang lebih tinggi. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi fluorida pada air minum terhadap kejadian karies dan dental fluorosis di Indonesia dengan mempertimbangkan karakteristik responden. Selain itu, penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu keseluruhan artikel yang didapatkan memiliki kategori bias (kemungkinan bias tinggi) sehingga perlu mempertimbangkan bias yang terjadi dalam mengimplementasikan hasil penelitian. Kesimpulan: Ada hubungan antara konsentrasi fluorida pada air minum dengan kejadian karies dan dental fluorosis di Indonesia. Konsentrasi fluorida pada air minum yang lebih rendah, terdapat kejadian karies yang lebih tinggi dan konsentrasi yang melebihi batas optimal, cenderung terdapat kejadian dental fluorosis yang lebih tinggi.
Background: Safe water to drink is water that meets the requirements set by the government. One of the chemical requirements in drinking water quality requirements is fluoride concentration. Based on Permenkes Number 492/Menkes/Per/IV/2010 concerning Drinking Water Quality Requirements, fluoride concentration in drinking water has a maximum limit of 1,50 mg/L. The presence of fluoride in drinking water has proven to affect human health, especially in dental health, such as caries and dental fluorosis. An optimal concentration of fluoride in drinking water can prevent caries, but on the other hand, fluoride concentrations that exceed the limit can cause dental fluorosis. Objective: The general objective of this study was to determine the relationship between fluoride concentrations in drinking water and the incidence of caries and dental fluorosis in Indonesia. Methods: This type of research is a systematic review using the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) method. The study was conducted by searching online electronic-based research articles published in several databases, namely Pubmed, Science Direct, Scopus, and Google Scholar, from 2012 June to 2022. Furthermore, a bias risk assessment was carried out with the Office of the Health Assessment and Translation Risk (OHAT) of Bias Tool. The data obtained were analyzed descriptively, and the p-value and effect size were extracted from the results of each research article's statistical analysis that had been determined. Results and Discussions: The search results found 2.274 research articles, and only eight matched the research criteria. Seven articles discussed the relationship between fluoride concentrations in drinking water and the incidence of caries, and one article discussed the incidence of dental fluorosis. It is known that Indonesian people who consume drinking water with lower fluoride concentrations tend to experience a higher incidence of caries and if they consume more than the optimal limit tend to experience a higher incidence of dental fluorosis. Further research needs to be conducted to determine the effect of fluoride concentrations in drinking water on the incidence of caries and dental fluorosis in Indonesia by considering the characteristics of the respondents. In addition, this study has limitations, namely that all the articles obtained have a bias category of "high possibility of bias." Hence, it is necessary to consider the bias in implementing the research results. Conclusion: There is a relationship between fluoride concentrations in drinking water and the incidence of caries and dental fluorosis in Indonesia. Fluoride concentrations in drinking water are lower, there is a higher incidence of caries and concentrations that exceed optimal limits tend to have a higher incidence of dental fluorosis.
Kata Kunci : fluorida, air minum, karies, dental fluorosis, Indonesia.