KAJIAN HABITAT KANGURU TANAH (Wallabia sp.) DI SUAKA ALAM GUNUNG DAAP KEPULAUAN KEI (KEI BESAR) KABUPATEN MALUKU TENGGARA- PROPINSI MALUKU
Cornelis Karel Pattinasarany, Dr.Ir. Djuwantoko, MSc
2002 | Tesis | S2 Ilmu KehutananKanguru tanah (Wallabia sp.) termasuk satwa yang dilindungi (SK. Menteri Pertanian No. 247 /Kpts/Um/ 4/1979), merupakan salah satu hewan menyusui yang penyebarannya di Indonesia terdapat di Irian Jaya dan Maluku. Khususnya di daerah Maluku hanya terdapat di Kepulauan Kei (Kei Besar) dan Kepulauan Aru. Upaya pelestarian terhadap satwa Kanguru tanah (Wallabia sp.) yang terdapat di Suaka Alam Gunung Daap Kepulauan Kei adalah dengan mengetahui interaksi antara faktor-faktor habitat yang meliputi komposisi jenis, keragaman jenis pohon, jenis makanan dan tempat istirahat (tidur) terhadap keberadaan satwa Kanguru tanah (Wallabia sp.) tersebut. Metode yang dipergunakan adalah dengan mengadakan pengamatan terhadap parameter-parameter habitat maupun pola aktifitas Kanguru tanah (Wallabia sp.). Pengamatan terhadap vegetasi dilaksanakan dengan metode jalur Berpetak (Soerianegara, 1988) dan dilakukan secara kontinyu, panjang jalur disesuaikan dengan kondisi lapangan. Jalur pengamatan yang dibuat 5 jalur pada ketinggian 250 -500 M dari permukaan laut ( dpl) dan 5 jalur pada ketinggian > 500 M dpl. Pengamatan terhadap populasi satwa dan aktivitas satwa dilakukan dengan metode sensus melalui jalur-jalur pengamatan dan dilaksanakan pada jam-jam aktivitasnya. Analisa terhadap vegetasi yang dipergunakan sebagai habitat, dianalisis dengan Indeks Nilai Penting (INP), dan pengukuran Keragaman jenis vegetasi (diversity) (Smith,1992). Untuk mengetahui Populasi dan Densitas Kanguru tanah (Wallabia sp.) dipakai rumus King (Alikodra, 1990). Hubungan antara parameter satwa (Populasi) dengan Keragaman dan Kerapatan vegetasi yang diamati dianalisis dengan mempergunakan statistik diskriptif (Sudjana, 1996). Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas harian Kanguru tanah (Wallabia sp.) lebih banyak dilakukan pada ketinggian diatas 500 M dpl. Tumbuhan Wov (tumbuhan perdu) dipakai sebagai pakan utama dalam aktivitas makannya sedangkan aktivitas minum dilakukan pada genangan air dan sungai kecil, kebutuhan air juga diperoleh dengan menggigit batang tumbuhan Geloba yang cukup banyak kandungan airnya. Kanguru tanah (Wallabia sp.) memilih tempat istirahat (tidur) pada lubang-lubang batu dan lubang pada pohon yang tumbang, sebagai upaya untuk menghindari diri dari gangguan terhadap aktivitasnya. Pada lubang-lubang tempat istirahat tersebut selalu ditemukan bekas-bekas tumbuhan Wov (dalam jumlah yang cukup banyak), sehingga diduga aktivitas makan Kanguru tanah (Wallabia sp.) cukup tinggi. Kanguru tanah (Wallabia sp.) hidup berkelompok (5-12 ekor) pada ketinggian diatas 500 M dpl dan lebih banyak hidup soliter pada ketinggian dibawah 500 M dpl. Habitat Kanguru Tanah (Wallabia sp.) merupakan suatu habitat yang khas dimana biasanya berada pada tempat-tempat yang cukup curam dengan tingkat kerapatan vegetasi yang baik.
The Land Kangaroos (Wallabia sp.) is one of protected animals (SK Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/ 4/1979). It can be found in Indonesia, especially in Papua and Mollucas. In Mollucas, Land Kangaroos (YVallabia sp.) can be found in Kei archipelago (Kei Besar) and Aru archipelago specifically. One of the effort to preserve Land Kangaroos (Wallabia sp.) in Daap Mountain Nature Reserves, Kei archipleago by knowing the interaction between the habitual factors that included the compositional variety, the different kinds of tree, kinds of food, the place to live toward the existence of Land Kangaroos (Wallabia sp.). The method used by doing the observation toward the habitual measurments and Land Kangaroos (YVallabia sp.) behavior as well. The observation of vegetation implement by using compartment lines method continually (Soerianegara, 1988). The length of the lines is matched with the field condition. The line observation consist of 5 lines on the height of 250 - 500 meters above sea level and 5 lines on the height > 500 meters above the sea level. The observation about animal population and animal behavior used the census method through the observation lines. The observation was done in the activity hours. Moreover, the analysis about vegetation that used as has been analysis by using the important valuable index, and the measurement of different kinds of vegetation (diversity) (Smith, 1992). The King formula has been used to know the population and density of Land Kangaroos (Wallabia sp. ). Besides, the descriptive statistic was used as well to analyse the relation between animal measurement (population) with diversity and density of vegetation. The result of research shows that Land Kangaroos (Wallabia sp.) daily activity is mainly hold on the height above 500 meters from the sea level. The Wov plant is the main of food for Land Kangaroos (Wallabia sp.}. While they drink from puddle and small river. Besides that the water needs come from biting the stem of Geloba plant that consist of enough water. The endeavor to avoid the disturbance toward their activities, Land Kangaroos (YVallabia sp.) prefers to take a rest (sleep) in the stones hole and the logs holes. So, it can be considers that Land Kangaroos (Wallabia sp.) has high consume activity. In addition to that, Land Kangaroos (Wallabia sp.) live in a group (5 - 12) on the height above 500 meters above the sea level and most of them lived on the height under 500 meters from the sea level are solitarily. The habitat of Land Kangaroos (Wallabia sp.) is a unique habitat, which is usually live in the steep area with the scarce vegetation density.
Kata Kunci : Hutan Suaka,Habitat Satwa Kanguru Tanah,Kabupaten Maluku Tenggara