Peran Father-Child Relationship dan Mother-Child Relationship terhadap Resiliensi Mahasiswa dengan Gender sebagai Moderator

AFRIDA KHOIRUNNISA, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog

2023 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Resiliensi penting untuk dimiliki oleh mahasiswa dalam menghadapi dunia perkuliahan dan tantangan perkembangan. Salah satu faktor yang berperan dalam pembentukan resiliensi adalah hubungan individu dengan orang tuanya. Beberapa studi menunjukkan adanya pola berbeda dari hubungan antarvariabel tersebut jika ditinjau dari sisi gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran father-child relationship dan mother-child relationship terhadap resiliensi mahasiswa dengan gender sebagai moderator. Metode penelitian kuantitatif non-eksperimen digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Variabel penelitian diukur menggunakan skala Adolescent Resilience Scale (ARS) dan Parent as Social Context Questionnaire (PSCQ)-Adolescent Report. Penelitian ini melibatkan 174 mahasiswa (89 perempuan, 85 laki-laki) dengan rentang usia 18 - 25 tahun yang memiliki kedua orang tua yang masih hidup, dan pernah mengalami minimal satu kondisi sulit sekurang-kurangnya sekali dalam hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa father-child relationship dan mother-child relationship berperan secara positif terhadap resiliensi. Namun, kedua hubungan tersebut tidak dapat dimoderatori oleh gender.

Resilience is important for students to have in facing the world of lectures and developmental challenges. One of the factors that play a role in the formation of resilience is the individual's relationship with their parents. Several studies have shown a different pattern of the relationship between the variables in terms of gender. This study aims to determine the role of the father-child relationship and the mother-child relationship on resilience in college students with gender as a moderator. The non-experimental quantitative research method was used in this study by distributing questionnaires online. Research variables were measured using the Adolescent Resilience Scale (ARS) and the Parent as Social Context Questionnaire (PSCQ)-Adolescent Report. This study involved 174 university students (89 females, 85 males) with an age range of 18 - 25 years who had both parents who were still alive and had experienced at least one difficult condition at least once in their life. The results of the research show that the father-child relationship and mother-child relationship play a positive role in resilience. However, the two relationships cannot be moderated by gender.

Kata Kunci : resiliensi, father-child relationship, mother-child relationship, gender, mahasiswa/