Analisis Faktor Penyebab Kegagalan Tindak Lanjut Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Paser Kalimantan Timur

M. TAUFIQ YASIR, Abdul Halim, Prof. Dr., M.B.A., Ak., C.A.

2023 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSI

Tesis ini membahas Kabupaten Paser yang dalam melakukan menindaklanjuti Rekomendasi BPK belum sesuai dengan harapan karena masih terdapat tindak lanjut yang statusnya belum sesuai, belum ditindaklanjuti dan tidak dapat ditindaklanjuti (gagal). Masih adanya tindak lanjut yang gagal tersebut menunjukkan bahwa terdapat indikasi ketidakoptimalan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi BPK oleh Inspektorat Kabupaten Paser. Tesis ini menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam proses tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK pada Pemerintah Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur serta upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Paser dalam rangka percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi kasus (case study). Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dalam proses tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK, baik internal maupun eksternal, yaitu 1) faktor kendala di Inspektorat; 2) kendala di OPD; 3) faktor komitmen dan evaluasi pimpinan; 4) kendala arsip; 5) kendala kepegawaian; 6) kendala komunikasi dan koordinasi; 7) sanksi dan teguran tidak berjalan; 8) Majelis TP/TGR tidak berjalan; 9) faktor pihak ketiga; 10) intervensi APH; 11) kendala dalam sistem tindak lanjut; serta 12) faktor rekomendasi BPK. Kontribusi penelitian ini adalah sebagai bahan evaluasi agar Inspektorat Kabupaten Paser dapat memperbaiki kinerjanya dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan rekomendasi audit yang belum ditindaklanjuti

This thesis discusses Paser Regency which in following up on BPK recommendations has not met the expectations because there are still follow-ups whose statuses are not appropriate, have not been followed up and cannot be followed up (failed). The follow-up that failed shows that there are indications that the Inspectorate of Paser Regency is not optimal in implementing the follow-ups on BPK recommendations. This thesis analyzes the factors that lead to the failure in the follow-up process of recommendations from the BPK audit results to the Paser District Government of East Kalimantan Province as well as the efforts that have been made by the Paser District Government in order to accelerate the completion of the follow-up results of the BPK audit results. This research uses a qualitative approach with a case study model. This study identified the factors causing failure in the follow-up process on recommendations from BPK audit results, both internal and external, namely 1) constraints at the Inspectorate; 2) OPD constraints; 3) leadership commitment and evaluation factors; 4) archive constraints; 5) staffing constraints; 6) communication and coordination constraints; 7) sanctions and warnings do not work; 8) TP/TGR assembly is not running; 9) third party factors; 10) APH intervention; 11) constraints in the follow-up system; and 12) BPK recommendation factors. The contribution of this research is as an evaluation material so that the Paser District Inspectorate can improve its performance by increasing the effectiveness and efficiency in completing audit recommendations that have not been followed up.

Kata Kunci : Tindak lanjut hasil pemeriksaan, rekomendasi audit, kegagalan tindak lanjut, laporan hasil pemeriksaan, pemantauan