Laporkan Masalah

Analisis Dampak Representasi Politik Anggota Legislatif Perempuan Terhadap Keberdayaan Perempuan di Kabupaten Morowali Utara

HIKMA ABD. HAKIM S, Dr. Ambar Widaningrum, MA

2023 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Perjalanan gerakan perempuan untuk mengangkat posisi perempuan yang sekian lama termarginalisasi oleh konstruksi sosial telah melalui dinamika yang sangat panjang. Adanya perjuangan dari gerakan perempuan maupun oleh mereka yang peduli terhadap isu perempuan membuktikan bahwa masih banyak ketimpangan dan ketidakadilan permasalahan gender. Pemberdayaan perempuan pada hakikatnya adalah proses peningkatan keberdayaan perempuan baik dari aspek ekonomi, sosial, dan status politik. Melalui kebijakan afirmatif dengan sistem kuota partai politik, diharapkan dapat meningkatkan keterwakilan perempuan di bidang politik. Adanya perempuan yang mendapat kursi di parlemen menggambarkan adanya pencapaian representasi politik bagi perempuan dan transformasi sosial sekaligus keadilan gender. Namun, dengan jumlahnya yang masih tergolong minoritas, apakah memiliki dampak representasi politik yang signifikan terhadap keberdayaan perempuan khususnya di Kabupaten Morowali Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode evaluasi yang digunakan adalah comparative after only dengan kerangka analisis Longwe. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini terbagi berdasarkan aspek ekonomi, aspek politik, dan aspek sosial dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan kajian dokumen atau arsip. Hasil penelitian berdasarkan data yang sudah dikumpulkan menunjukkan bahwa dampak representasi politik dari anggota legislatif perempuan pada aspek ekonomi berdampak positif dengan adanya perubahan pada dimensi kesejahteraan, akses, dan penyadaran. Pada aspek politik terjadi dampak pada tingkat netral karena tidak terdapat perubahan yang signifikan. Sedangkan pada aspek sosial terjadi dampak pada tingkat negatif karena tidak terdapat perubahan dan intervensi anggota legislatif perempuan dalam konteks perlindungan kekerasan terhadap perempuan.

The journey of the women's movement to elevate the position of women who have been marginalized by social construction for so long has gone through a very long dynamic. The existence of struggles from the women's movement as well as by those who care about women's issues proves that there are still many inequalities and injustice in gender issues. Women's empowerment is essentially a process of increasing women's empowerment in terms of economic, social and political status. Through affirmative policy with a political party quota system, it is hoped that it will be able to increase women's representation in the political field. The existence of women who get seats in parliament illustrates the achievement of political representation for women and social transformation as well as gender justice. However, the number that is still classified as a minority does it have a significant impact on political representation on women's empowerment, especially in Kab. Morowali Utara. The type of research used is descriptive research. The approach used is a qualitative approach. The evaluation method used is comparative after only with an analytical framework Longwe. Sampling in this study was done in a way purposive sampling. The population in this study was divided based on economic aspects, political aspects, and social aspects with data collection techniques through questionnaires, interviews, and document or archive studies. The results of the research based on the data that has been collected show that the impact of political representation of women legislators on the economic aspect has a positive impact with changes in the dimensions of welfare, access, and consciousness. In the political aspect, the impact occurred at a neutral level because there were no significant changes. Meanwhile, on the social aspect, there was an impact at a negative level because there was no change and intervention by women legislators in the context of protecting violence against women.

Kata Kunci : Representasi Politik, Anggota Legislatif Perempuan, Keberdayaan Perempuan, Gender

  1. S2-2023-466811-abstract.pdf  
  2. S2-2023-466811-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-466811-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-466811-title.pdf