Laporkan Masalah

Pola dan Biaya Swamedikasi di Indonesia: Survei pada Mahasiswa

DEVINDA DYAH P P, Dr. Dwi Endarti, M.Sc., Apt.

2023 | Skripsi | S1 FARMASI

Swamedikasi adalah penggunaan obat yang dilakukan untuk mengobati keluhan ringan tanpa adanya intervensi dari dokter dan banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Biaya kesehatan merupakan dana yang digunakan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, dapat ditinjau dari perspektif pengguna jasa yang berasal dari biaya kantong pribadi individu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola dan biaya swamedikasi, serta mengetahui hubungan antara karakteristik sosiodemografi dan pola swamedikasi terhadap biaya swamedikasi yang dikeluarkan oleh mahasiswa. Penelitian menggunakan desain kuantitatif observasional melalui pendekatan cross sectional. Instrumen kuesioner yang telah divalidasi terdiri dari karakteristik sosiodemografi, pola swamedikasi, dan biaya kesehatan. Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif yang melakukan swamedikasi dalam kurun waktu 3 bulan terakhir sebanyak 474 responden, responden kriteria inklusi 427 dan kriteria eksklusi 47. Data dianalisis secara univariate dan bivariate. Hasil penelitian menggambarkan pola swamedikasi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam 3 bulan terakhir sebanyak 1-3 kali (76,81%) dengan alasan gejala penyakit ringan (33,62%) dan menghemat waktu (20,51%), serta untuk mengatasi keluhan demam (21,52%), flu (19,35%), dan batuk (17,76%). Rerata pengeluaran biaya obat swamedikasi dan biaya transportasi sebesar Rp53.433,33 dan Rp34.068,18. Hasil uji karakterikstik sosiodemografi (p value � 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dengan biaya swamedikasi yang dikeluarkan oleh mahasiswa dan hasil uji pola swamedikasi (p value < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan biaya swamedikasi yang dikeluarkan oleh mahasiswa.

Self-medication is using medications to cure minor problems without a doctor's participation, which Indonesians primarily practice. Health expenses are the monies used to get health services, which can also be viewed from the perspective of service users and are often derived from individual personal charges. This study aims to establish the patterns and costs of self-medicine and the relationship between sociodemographic variables and self-medication patterns. The study employed a cross-sectional quantitative observational approach. The study included 427 active students who self-medicate in the last three months and 427 respondents who were mixed inclusion, and 47 who were mixed exclusion. The data was evaluated both univariately and bivariately, with a validated questionnaire instrument including sociodemographic and healthcare costs. The study's findings reflect the pattern of self-medication used by students in the previous three months 1-3 times (76.81%) for reasons of mild illness (33.62%), saving time (20.51%), and dealing with complaints of fever (21.52%), flu (19.35%), and cough (17.76%). The average cost of self-medication and transportation was IDR 53,433.33 and IDR 34,068.18, respectively. The findings of the sociodemographic characteristic test (p value � 0,05) revealed no association between self-medication expenses incurred by students and the results of the self-medication pattern test (p value < 0,05), which revealed a relationship with self-medication costs incurred by students.

Kata Kunci : Pola Swamedikasi, Biaya Kesehatan, Biaya Kantong Pribadi Individu, Mahasiswa

  1. S1-2023-444880-abstract.pdf  
  2. S1-2023-444880-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-444880-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-444880-title.pdf