Perbedaan Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung Koroner pada Usia Produktif dan Lansia Berdasarkan Autopsi Verbal di Kabupaten Sleman: Analisis Data Sekunder
JESICHA Y. PANJAITAN, dr. Beta Ahlam Gizela, DFM., Sp.FM Subsp. FK(K); dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D.
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi penyebab kematian terbesar baik secara global maupun di Indonesia. Belakangan ini terjadi peningkatan prevalensi PJK pada usia produktif sehingga beban PJK pada usia produktif menjadi masalah kesehatan yang penting karena berpotensi menyebabkan hilangnya produktivitas dan peningkatan penggunaan layanan kesehatan seumur hidup. Namun, penelitian mengenai perbedaan risiko kematian akibat PJK pada usia produktif dan lansia masih terbatas. Tujuan: Mengetahui perbedaan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner pada usia produktif dan lansia berdasarkan autopsi verbal di Kabupaten Sleman tahun 2016-2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol menggunakan data sekunder dari Health and Demographic Surveillance Sleman yang melibatkan 721 kasus kematian. Kelompok kasus merupakan seluruh kematian akibat PJK pada usia produktif dan kelompok kontrol merupakan seluruh kematian akibat PJK pada lansia. Analisis Chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas (usia, riwayat merokok, riwayat hipertensi, riwayat stroke, riwayat DM, riwayat PPOK, dan riwayat kanker) dan variabel eksternal (multimorbiditas, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan riwayat pengobatan) dengan variabel terikat (kematian akibat penyakit jantung koroner), sementara besaran risiko ditentukan dengan analisis Odds Ratio. Hasil: Hasil analisis Chi Square menunjukkan usia, riwayat diabetes melitus, riwayat PPOK, multimorbiditas, pendidikan terakhir, dan riwayat pengobatan memiliki hubungan yang bermakna signifikan secara statistik dengan kematian akibat PJK di Kabupaten Sleman. Terdapat perbedaan proporsi yang bermakna signifikan secara statistik pada kelompok usia produktif dengan riwayat diabetes melitus dibandingkan dengan responden lansia (OR 2,355 95% CI 1,086-5,106) dan terdapat juga perbedaan proporsi yang bermakna signifikan secara statistik pada kelompok usia produktif dengan multimorbiditas dibandingkan dengan responden lansia. Faktor risiko lainnya tidak menunjukkan perbedaan proporsi yang signifikan antara kelompok usia produktif dengan lansia (OR 2,065 95% CI 1,022-4,171). Kesimpulan: Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan pada kelompok usia produktif dengan riwayat diabetes melitus atau mengalami multimorbiditas dibandingkan dengan lansia.
Background: Coronary heart disease (CHD) is still the biggest cause of mortality both globally and in Indonesia. Recently, there has been an increase in the prevalence of CHD in the productive age, so that the burden of CHD in the productive age is an important health problem because it has the potential to cause loss of productivity and increase in the lifetime use of health services. However, research on the difference in the mortality risk of CHD in the productive age and the elderly is still limited. Objective: To determine the difference in the mortality risk of CHD in the productive age and the elderly based on verbal autopsy in Sleman Regency in 2016-2019. Methods: This study used an analytic observational method with a case-control approach using secondary data from Health and Demographic Surveillance Sleman involving 721 mortality cases. The case group is all CHD mortality in the productive age and the control group is all CHD mortality in the elderly. Chi square analysis was used to analyze the relationship between independent variables (age, history of smoking, history of hypertension, history of stroke, history of diabetes mellitus, history of COPD, and history of cancer) and external variables (multimorbidity, gender, recent education, and history of medication) with dependent variable (mortality from CHD), while the risk is determined by Odds Ratio analysis. Results: The results of the Chi Square analysis showed that age, history of diabetes mellitus, history of COPD, multimorbidity, recent education, and history of medication had a statistically significant relationship with mortality from CHD in Sleman District. There is a statistically significant difference in the proportion of the productive age group with a history of diabetes mellitus compared to the elderly (OR 2.355 95% CI 1.086-5.106) and there is also a statistically significant difference in the proportion of the productive age group with multimorbidity compared to the elderly. Other risk factors did not show a significant difference in proportion between the productive age group and the elderly (OR 2.065 95% CI 1.022-4.171). Conclusion: There is a significant difference in the proportion of the productive age group with a history of diabetes mellitus or experiencing multimorbidity compared to the elderly.
Kata Kunci : risiko kematian, penyakit jantung koroner, autopsi verbal, usia produktif, lansia