Laporkan Masalah

Analisis Kenyamanan Lingkungan Permukiman Di Desa Cilebut Timur, Kabupaten Bogor Tahun 2015 Dan 2020

MERLINA, Ratih Fitria Putri, S.Si., M.Sc. Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Desa Cilebut Timur, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 1,3 km2 merupakan salah satu wilayah peri-urban yang berperan sebagai kantong permukiman. Luas area permukiman di Desa Cilebut Timur paling mendominasi wilayah Desa Cilebut Timur dibandingkan penggunaan lahan lainnya berdasarkan pengamatan melalui Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan citra satelit. Pengamatan melalui citra satelit dilakukan pada tahun 2015 dan 2020, sehingga perbedaan dan pertumbuhan dari luas permukiman yang meningkat dapat terlihat Peningkatan pertumbuhan permukiman dipengaruhi oleh suburbanisasi, sehingga kebutuhan permukiman di Desa Cilebut Timur tergolong tinggi. Faktor penarik suburbanisasi di Desa Cilebut Timur yakni lokasi yang berada dekat dengan Ibukota DKI Jakarta, serta keadaan aksesibilitas, infrastruktur, keterjangkauan biaya hidup, dan kondisi lingkungan yang menjadi faktor alasan bermukim. Salah satu faktor alasan bermukim yang perlu diperhatikan adalah faktor lingkungan, sebab, kondisi lingkungan dapat berubah dan akan mempengaruhi tingkat kenyamanan selama bermukim di Desa Cilebut Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kenyamanan lingkungan di Desa Cilebut Timur tahun 2015 dan 2020 dengan melihat distribusi serta keteraturan pembangunan permukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni weighted overlays untuk menganalisis tingkat kenyamanan lingkungan permukiman dan nearest neighborhood analysis untuk menganalisis pola permukiman dalam melihat keteraturan pembangunan permukiman. Teknik analisis dilakukan secara deskriptif dengan merepresentasikan data berupa grafik dan tabel, sehingga dapat menunjukkan perbedaan tingkat kenyamanan lingkungan permukiman berdasarkan distribusi dan keteraturan pembangunan permukiman pada tahun 2015 dan 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah blok permukiman tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 dengan luas area permukiman yang lebih tinggi dibandikan tahun 2015. Keadaan tingkat kenyamanan lingkungan tahun 2015 dan 2020 didominasi oleh kelas sedang. Hal tersebut terjadi karena terdapat parameter yang mempengaruhi penurunan tingkat kenyamanan lingkungan permukiman di Desa Cilebut Timur, yakni kepadatan permukiman, luas pohon pelindung, dan jarak permukiman terhadap sumber polusi. Tingkat kenyamanan lingkungan permukiman kelas sedang yang tersebar paling banyak di sekitar jalan kolektor, pinggiran rel kereta, dan pinggiran Sungai Ciliwung pada tahun 2015 dan 2020. Pola permukiman di Desa Cilebut Timur Tahun 2015 dan 2020 didominasi oleh pola seragam yang menunjukkan pembangunan permukiman yang dibangun secara teratur mengikuti objek jalan

East Cilebut Village, Bogor Regency with an area of 1.3 km2 is one of the periurban areas that acts as a settlement enclave. The area of settlements in East Cilebut Village dominates the area of East Cilebut Village compared to other land uses based on observations through the Indonesian Topographical Map (Peta RBI) and satellite imagery. Observations via satellite imagery were carried out in 2015 and 2020, so that the differences and growth of the increased settlement area can be seen. The increase in settlement growth is influenced by suburbanization, so that the need for settlements in East Cilebut Village is relatively high. The pull factor for suburbanization in East Cilebut Village is the location which is close to the capital city of DKI Jakarta, as well as accessibility, infrastructure, affordability of living costs, and environmental conditions which are the reasons for living. One of the reasons for living that needs to be considered is environmental factors, because environmental conditions can change and will affect the level of comfort while living in East Cilebut Village. This study aims to map environmental comfort in East Cilebut Village in 2015 and 2020 by looking at the distribution and regularity of settlement development. The methods used in this study are weighted overlays to analyze the comfort level of settlement environment and nearest neighborhood analysis to analyze settlement patterns in seeing the regularity of settlement development. The analysis technique was carried out descriptively by representing the data in the form of graphs and tables, so that it can show differences in the comfort level of the settlement environment based on the distribution and regularity of settlement development in 2015 and 2020. The results of the analysis show that the number of settlement blocks in 2020 is higher than in 2015 with a higher settlement area than in 2015. The environmental comfort level in 2015 and 2020 is dominated by the middle class. This happens because there are parameters that affect the decrease in the comfort level of the settlement environment in East Cilebut Village, namely settlement density, shade tree area, and settlement distance to sources of pollution. The comfort level of medium-class settlements is mostly spread around collector roads, railroad tracks, and the banks of the Ciliwung River in 2015 and 2020. The pattern of settlements in East Cilebut Village in 2015 and 2020 is dominated by a uniform pattern indicating the construction of settlements that are built regularly follow the road object

Kata Kunci : Kenyamanan Lingkungan Permukiman, Pola Permukiman, Weighted Overlays, Nearest Neighborhood Analysis,The Comfort of The Settlement Environment, Settlement Pattern, Weighted Overlays, Nearest Neighborhood Analysis

  1. S1-2022-426833-abstract.pdf  
  2. S1-2022-426833-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-426833-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-426833-title.pdf