Laporkan Masalah

Relevansi Public Sphere Jurgen Habermas dalam Pencegahan Penyebaran Penyalahgunaan Deepfake pada Media Sosial Youtube

RETNO TRI UTAMI, Dr. Sindung Tjahyadi; Dr. Agus Himmawan Utomo, S.S., M.Ag

2023 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini berjudul Relevansi Public Sphere Jurgen Habermas Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Penyalahgunaan Deepfake Pada Media Sosial Youtube. Permasalahan yang diangkat adalah tentang adanya fenomena dari produk teknologi artificial intelligence (AI) bernama deepfake yang beredar di tengah-tengah masyarakat melalui media sosial khususnya jejaring sosial youtube. Permasalahan fenomena ini direfleksikan ke dalam konsep public sphere Jurgen Habermas sebagai upaya pencegahan penyebaran. Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan tentang teknologi deepfake secara rinci dari sudut pandang positif maupun negatif, menjelaskan substansi dari public sphere Jurgen Habermas, serta menganalisis teori public sphere Jurgen Habermas terhadap upaya pencegahan penyebaran penyalahgunaan deepfake pada media sosial youtube. Objek material penelitian ini adalah teknologi deepfake pada media sosial youtube dan objek formalnya menggunakan teori public sphere Jurgen Habermas. Bahan dan materi penelitian ini berasal dari beberapa studi pustaka yakni buku, karya ilmiah, jurnal ilmiah dan berita online. Penelitian diawali dengan inventarisasi dan pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data, analisis dan evaluasi kritis. Laporan penelitian disusun secara sistematis menggunakan metode hermeneutik filosofis dengan unsur metodis deskripsi, interpretasi, induksi dan deduksi, holistika, serta refleksi peneliti. Hasil penelitian ini meliputi: (1) teknologi deepfake merupakan bagian dari disinformasi; (2) teknologi deepfake membawa banyak ancaman seperti pencurian identitas, merusak kebenaran, melakukan tindak penipuan, membingungkan masyarakat, serta memanipulasi atau merekayasa kenyataan yang terjadi; (3) teori ruang publik (public sphere) Jurgen habermas membantu mencegah penyebaran penyalahgunaan deepfake melalui unggahan video berupa informasi yang diperkuat dengan klaim kesahihan (validity claim) serta diskusi pada media sosial youtube.

This research is titled The Relevance of Jurgen Habermas Public Sphere in preventive measures of Deepfake abuses on Youtube Platform. The issue being raised in this research is the existence of a popular artificial intelligence (AI) programme called deepfake circulating among the public on various social media platform, especially Youtube. The phenomenon was the analysed using Jurgen Habermas concept of public sphere as a device of reflection. This research aimed to explain the substance of Jurgen Habermas public sphere, and to analyse the prevention of deepfake abuse on Youtube using Jurgen The material object in this research is deepfake on youtube platform, whilst the formal object is Jurgen Habermas public sphere theory. Library method was used for this research, using various references from books, scientific journals, and online newsletters. This research was conducted by combining data inventory, classification, data analysis, and critical evaluation. The report was then systematically composed using philosophical hermeneutic method with five methodical elements, namely: description, interpretation, induction and deduction, holistic, and reflection. This research found that: (1) deepfake technology is a part of disinformation; (2) deepfake technology poses threats such as identity theft, destruction of truth, fraud, public confusion, and reality alteration/manipulation; (3) Jurgen Habermas public sphere theory helps to prevent deepfake abuses through video upload containing information with reinforced validity claim, also discussion on social media Youtube.

Kata Kunci : artificial intelligence, deepfake, hoax, ruang publik, public sphere, Jurgen Habermas

  1. S1-2023-382266-abstract.pdf  
  2. S1-2023-382266-bibliography .pdf  
  3. S1-2023-382266-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-382266-title.pdf