ANALISIS YURIDIS MENGENAI KONSEKUENSI PENGGUNAAN MEREK YANG TIDAK SESUAI DENGAN SERTIFIKAT MEREK TERDAFTAR (STUDI KASUS SENGKETA MEREK ANTARA "PS GLOW" DAN "MS GLOW" DALAM PUTUSAN NOMOR 2/PDT.SUS-HKI/MEREK/2022/PN NIAGA SBY)
WILMAN YESAYA, Royhan Akbar, S.H., LL.M.
2023 | Skripsi | S1 HUKUMPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan mengenai kewajiban penggunaan merek sesuai dengan sertifikat merek terdaftar berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (UU Merek dan IG) dan konsekuensi yuridis penggunaan merek yang tidak sesuai dengan sertifikat merek terdaftar ditinjau dari Putusan Nomor 2/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Sby. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang menitikberatkan pada bahan pustaka berupa data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan selanjutnya dilakukan analisis dengan metode kualitatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu bahwa pertama, pemilik merek mempunyai kewajiban untuk menggunakan merek sesuai dengan yang telah didaftarkan yang secara implisit terkandung dalam Pasal 74 ayat (1) UU Merek dan IG. Kedua, konsekuensi yuridis penggunaan merek yang tidak sesuai dengan sertifikat merek ditinjau dari Putusan Nomor 2/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Sby, yaitu (a) terhadap merek �MS GLOW� dianggap sebagai merek yang tidak terdaftar yang tidak mempunyai pelindungan hukum, (b) terhadap merek terdaftar �MS GLOW / FOR CANTIK SKINCARE� mempunyai potensi penghapusan merek dengan alasan non-use sebagaimana dimaksud Pasal 74 ayat (1) UU Merek dan IG, serta (c) penggunaan merek �MS GLOW� yang tidak terdaftar mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek �PS GLOW� dan �PSTORE GLOW� khususnya pada persamaan kata �GLOW� dan persamaan bunyi yang dihasilkan. Namun, Penulis berpendapat bahwa Majelis Hakim kurang cermat dalam memeriksa poin ke-4 (empat) petitum Penggugat yang tidak mencantumkan nomor pendaftaran atau nomor sertifikat merek �PS GLOW� dan �PSTORE GLOW�. Hal ini menimbulkan ketidakjelasan merek �PS GLOW� dan �PSTORE GLOW� yang dimaksud Penggugat sehingga gugatan Penggugat seharusnya dinyatakan tidak dapat diterima.
This study aims to analyze the regulation regarding the obligation to use a trademark in accordance with the registered trademark certificate based on Law Number 20 of 2016 concerning Trademark and Geographical Indications (Trademark and GI Law) and the juridical consequences of using a trademark that is not in accordance with the registered trademark certificate in terms of Decision Number 2/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Sby. This research is normative juridical research which focuses on literature in the form of secondary data. Data collection was carried out by means of a literature study and then analysis was carried out using qualitative methods with statutory approach, conceptual approach, and case approach. The results obtained in this study are that first, the trademark owner has the obligation to use the trademark in accordance with what has been registered which is implicitly contained in Article 74 paragraph (1) of the Trademark and GI Law. Second, the juridical consequences of using a trademark that is not in accordance with the trademark certificate in terms of Decision Number 2/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Sby, namely (a) the "MS GLOW" brand is considered an unregistered trademark that is not has legal protection, (b) the registered trademark "MS GLOW / FOR CANTIK SKINCARE" has the potential to delete the trademark for non-use reasons as referred to in Article 74 paragraph (1) of the Trademark and GI Law, and (c) the use of the "MS GLOW" brand which are not registered have similarities in principle with the �PS GLOW� and �PSTORE GLOW� brands especially in the word �GLOW� and the resulting similarity in sound. However, the author believes that the Panel of Judges was not careful in examining point 4 (four) of the Plaintiff's petitum which did not include the registration number or certificate number for the "PS GLOW" and "PSTORE GLOW" brands. This has led to an ambiguity regarding the "PS GLOW" and "PSTORE GLOW" brands referred to by the Plaintiff so that the Plaintiff's claim should be declared unacceptable.
Kata Kunci : Konsekuensi Yuridis, Merek Terdaftar, Sertifikat Merek / Juridical Consequences, Registered Trademark, Trademark Certificate