ANALISIS DEPLETED URANIUM SEBAGAI MATERIAL PENYUSUN KONTAINER RADIOISOTOP COBALT-60 PESAWAT TELETERAPI
RINALDI HADISAPUTRA, Dr.-Ing. Ir. Kusnanto; Ir. Anung Muharini, M.T.
2023 | Skripsi | S1 TEKNIK NUKLIRDepleted Uranium didefinisikan sebagai uranium yang mengandung persen massa 235U lebih rendah dibandingkan uranium alam. Material ini merupakan produk samping dari proses pengayaan uranium yang dinyatakan sebagai limbah radioaktif. Padahal depleted uranium masih dapat digunakan dalam untuk berbagai hal, salah satunya sebagai perisai kontainer. Jika dibandingkan dengan material lain, depleted uranium memiliki harga yang lebih murah dibandingkan tungsten dan lebih padat jika dibandingkan dengan timbal. Hal ini membuat depleted uranium menjadi opsi yang ideal untuk diaplikasikan sebagai material penyusun kontainer. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketebalan shielding kontainer (Depleted Uranium) serta cladding kontainer (baja karbon dan stainless steel 304L) sehingga selamat digunakan sebagai material penyusun kontainer. Analisis ini dilakukan dengan perhitungan ketebalan secara analitis dan menggunakan perangkat lunak MCNPX versi 2.7.E. Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa nilai ketebalan shielding kontainer untuk setiap variasi geometri kontianer dan aktivitas sumber, dengan nilai ketebalan cladding sebesar 0.01 cm. Selain itu, cladding menggunakan material stainless steel lebih direkomendasikan, baik dari ketahanan terhadap karat maupun dari segi biaya.
Depleted uranium is defined as uranium that contains a lower mass percent of 235U than natural uranium. This material is a by-product of the uranium enrichment process which is declared as radioactive waste. Even though, depleted uranium can still be used for various things. One of them is used as a shielding containers. Compared to other materials, depleted uranium is cheaper than tungsten and denser than lead. This makes depleted uranium an ideal option for shielding material. This study aims to analyze the thickness of the shielding container (depleted uranium) and cladding container (carbon steel and 304L stainless steel) so that it is safe to use as a container building material. This analysis was carried out by calculating the thickness analytically and using the MCNPX software version 2.7.E. From the results of this study obtained several values for the thickness of the container shielding for each variation of container geometry and activity sources, with a cladding thickness value of 0.01 cm. In addition, cladding using stainless steel material is recommended, both in terms of rust resistance and in terms of cost.
Kata Kunci : teleterapi, shielding, cladding, kontainer