KAJIAN KEHILANGAN TANAH PADA TEGALAN DI ZONA LERENG ATAS-TENGAH-BAWAH DI SUB-DAS BOMPON, MAGELANG
ULFIDA AISYA L, 1. Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan, S.Si., M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc.
2023 | Skripsi | S1 ILMU TANAHPengukuran volume kehilangan tanah pada zona lereng yang berbeda penting untuk dilakukan. Volume kehilangan tanah yang berbeda-beda pada setiap zona dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan upaya konservasi yang tepat pada lahan tersebut. Penelitian erosi dengan mempertimbangkan faktor erosivitas, erodibilitas, kemiringan dan panjang lereng, vegetasi, dan pengelolaan lahan sudah banyak dilakukan, namun zona lerengnya cenderung terabaikan. Penelitian ini berfokus mengkaji pengaruh sudut dan panjang lereng terhadap morfologi, morfometri, dan volume kehilangan tanah erosi alur di lereng atas, tengah, dan bawah pada lahan tegalan Sub DAS Bompon. Metode penelitian yang diterapkan yaitu dengan metode survei lapangan yang dilengkapi dengan beberapa pengukuran parameter fisik dan kimia tanah di laboratorium. Pemilihan titik erosi dilakukan pada lereng atas, lereng tengah, dan lereng bawah dengan masing-masing 30% dari total awal pengukuran. Pengukuran erosi alur dilakukan dengan metode volumetrik. Pengukuran curah hujan dilakukan secara manual di lapangan menggunakan botol penampung. Panjang dan sudut lereng diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kehilangan tanah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semakin atas lereng maka volume kehilangan tanah akan semakin besar. Zona lereng mempengaruhi akumulasi aliran permukaan yang berdampak pada terbentuknya erosi alur yang berbeda-beda pada setiap zona. Erosi alur pada lereng atas memiliki volume kehilangan tanah tertinggi. Hasil pengamatan lapangan selama 20 kejadian hujan menunjukkan bahwa sebagian karakteristik geometri yang beragam pada setiap zona lereng.
Measure the volume of soil loss on different slope zones it is important. The volume of soil loss that varies in each zone can be used as a basis for considering appropriate conservation efforts for that land. Many studies on erosion by considering the erosivity, erodibility, slope and length of slopes, vegetation, and land management have been carried out, but the slope zone has not tended to be neglected. This study focuses on examining the effect of slope angle and length on the morphology, morphometry, and volume of soil loss by groove erosion on the upper, middle, and lower slopes of the Bompon sub-watershed dry land. The research method applied is a field survey method equipped with several measurements of physical and chemical parameters of the soil in the laboratory. The selection of erosion points was carried out on the upper slope, middle slope and lower slope with 30% of the initial total measurement each. Groove erosion measurements were carried out using the volumetric method. Rainfall measurements were carried out manually in the field using a collection bottle. The length and slope angle were measured to determine the effect on soil loss. The results showed that the higher the slope, the greater the volume of soil loss. The slope zone affects the accumulation of surface runoff which has an impact on the formation of different channel erosion in each zone. The groove erosion on the upslope has the highest volume of soil loss. The results of field observations for 20 rain events show that some of the geometric characteristics vary in each slope zone.
Kata Kunci : Erosi, Kehilangan Tanah, Lereng, Tanah