Resistansi dan Negosiasi Identitas Budaya Jawa dalam Penerjemahan Novel Bahasa Indonesia "Tembang dan Perang" ke dalam Bahasa Inggris
NADIA KHUMAIRO M, Dr. Sajarwa, M.Hum.
2023 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKTerkait dengan adanya hubungan interkoneksi antara bahasa, budaya, dan praktik penerjemahan, penelitian ini mengidentifikasi klasifikasi referensi budaya Jawa, pola resistansi dan negosiasi identitas budaya Jawa, serta implikasi dari resistansi dan negosiasi terhadap kesepadanan budaya dalam praktik penerjemahan. Dengan menggunakan terminologi referensi budaya (CRs) oleh Mailhac (1996) dan Olk (2012), klasifikasi referensi budaya oleh Newmark (1988), Hebding & Glick (1992), serta Ogburn (1992); gagasan Venuti (1995) mengenai "resistansi", gagasan Eco (2003) mengenai "negosiasi", serta Davies (2003) mengenai strategi penerjemahan dan Newmark (1988) mengenai prosedur penerjemahan sebagai kerangka kerja teoritis untuk mengidentifikasi pola resistansi dan pola negosiasi budaya; penelitian ini secara kuantitatif dan kualitatif menganalisis novel Indonesia berjudul "Tembang dan Perang" karya Junaedi Setiyono terbitan Kanisius (2020) dan terjemahannya dalam bahasa Inggris berjudul "Panji's Quest" yang dialih bahasakan oleh Oni Suryaman terbitan Dalang Publishing (2021). Melalui penyelidikan yang cermat, studi ini menunjukkan adanya proses tawar menawar keputusan dalam menerjemahkan referensi budaya. Oleh karena setiap budaya memiliki caranya sendiri dalam memahami dan mempersepsi dunia, penerjemah sebagai mediator budaya menghasilkan 3 bentuk praktik resistansi (terdiri dari praktik preservasi budaya, penambahan, dan naturalisasi budaya) dan 8 bentuk praktik negosiasi (terdiri dari praktik penerjemahan harfiah, penghilangan, pelokalan, transformasi budaya, globalisasi, deskripsi budaya, kuplet, dan peminjaman bahasa eksternal) untuk mengakomodasi penerjemahan kebudayaan nonmaterial, kebudayaan material, serta kebudayaan ekologis. Dengan memperhatikan perubahan pada tataran bentuk dan makna, resistansi dan negosiasi budaya mengarah pada tiga kondisi kesepadanan (meliputi: kesepadanan total, kesepadanan sebagian, serta kondisi ketidaksepadanan) yang mempengaruhi hasil terjemahan.
Dealing with the interconnection relationship between language, culture, and translation practice, this study investigates the classification of Javanese cultural references, the resistance, and negotiation of Javanese cultural identity patterns, as well as the implications of the resistance and negotiation toward cultural equivalence in the translation practice. Relying on Mailhac (1996) and Olk's (2012) terminology of cultural references (CRs), Newmark (1988), Hebding & Glick (1992), and Ogburn's (1992) classifications of cultural references, Venuti's (1995) notion of resistance, Eco's (2003) notion of negotiation, as well as Davies's (2003) strategies for translating cultural references and Newmark's (1988) translation procedures as the theoretical frameworks for identifying cultural resistance and negotiation patterns; this research quantitatively and qualitatively analyzes an Indonesian novel entitled "Tembang dan Perang" by Junaedi Setiyono published by Kanisius (2020) and its English version entitled "Panji's Quest" by Oni Suryaman published by Dalang Publishing (2021). Through meticulous investigation, this study discovered the process of back-and-forth decisions in translating cultural references. As every culture has its own way of understanding and perceiving the world, a translator as a cultural mediator provided 3 forms of resistance practice (consisting of cultural preservation, addition, and naturalization) and 8 forms of negotiation practice (consisting of literal translation, omission, localization, cultural transformation, globalization, cultural description, couplets, and external language borrowing) to accommodate the translation of non-material Javanese culture, material culture, and ecological culture. By focusing on the forms and meanings deviation, the cultural resistance and negotiation lead to three conditions of equivalence (i.e., totally or fully equivalent, partially equivalent, and inequivalent or mismatch in translation) that affected the translation's results.
Kata Kunci : referensi budaya, identitas budaya, resistansi, negosiasi, praktik penerjemahan novel