PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG PT. TRI PANORAMA SETIA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN GEOWISATA DI DESA GUNUNG KIJANG, KELURAHAN KAWAL, KECAMATAN GUNUNG KIJANG, KABUPATEN BINTAN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DIMAS DALIPUTRA, Agus Hendratno, S.T., M.T.; Dr.Eng. Ir. Didit Hadi Barianto, S.T., M.Si., IPM.

2023 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

PT. Tri Panorama Setia merupakan salah satu perusahaan tambang pasir darat legal yang berada di Desa Gunung Kijang, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan pascatambang di lokasi ini meninggalkan bentuk morfologi yang menarik serta kandungan mineral yang beragam. Terbentuknya sisa kolam bekas galian tambang (void) serta dataran luas seperti gurun menjadikan daya tarik tersendiri pada kawasan tersebut. Keragaman mineral yang muncul berasal dari rombakan batuan granit yang kemudian terendapkan sebagai endapan pasir kuarsa. Dengan adanya potensi geologi tersebut, kawasan ini dapat dikembangkan menjadi kawasan geowisata. Identifikasi geosite perlu dilakukan untuk melindungi potensi geologi tersebut. Identifikasi geosite yang dilakukan menggunakan Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi dari Badan Geologi serta penilaian geowisata menggunakan metode geosite dan geomorphosite dari Kubalíková. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, litologi di lokasi penelitian terdiri dari endapan pasir kuarsa, endapan pasir kuarsa yang berasosiasi dengan mineral ortoklas dan endapan kaolin. Geomorfologi penelitian terdiri dari satuan dataran bekas tambang, danau, rawa dan danau bekas tambang. Penilaian geosite dilakukan di lima lokasi yaitu Gurun Pasir, Danau Biru 1, Danau Biru 2, Danau Biru 3 dan Danau Hijau. Secara umum lokasi geosite memiliki tingkat kelayakan yang baik sehingga memiliki prioritas lebih tinggi untuk mendukung pengembangan geowisata.

PT. Tri Panorama Setia is a legal onshore sand mining company located in Gunung Kijang Village, Kawal Village, Gunung Kijang District, Bintan Regency, Riau Islands Province. Post-mining activities at this location leave interesting morphological forms and diverse mineral contents. The formation of the rest of the ex-mining pool (void) as well as the vast plains like a desert make the area a special attraction. The diversity of minerals that arise from the rubble of granite which is then deposited as quartz sand deposits. With the geological potential, this area can be developed into a geotourism area. Geosite identification needs to be done to protect the geological potential. Geosite identification was carried out using the Technical Guidelines for the Assessment of Geological Heritage Resources from the Geological Agency and geotourism assessment using the geosite and geomorphosite methods from Kubalíková. Based on the mapping carried out, the lithology at the study site consists of quartz sand deposits, quartz sand deposits associated with orthoclase minerals and kaolin deposits. The geomorphology of the study consists of ex-mining plains, lakes, swamps and ex-mining lakes. The geosite assessment was carried out in five locations, namely the Desert, Blue Lake 1, Blue Lake 2, Blue Lake 3 and Green Lake. In general, geosite locations have good priorities so they have a higher priority to support geotourism development.

Kata Kunci : danau bekas tambang, geowisata, Gunung Kijang, pascatambang, pasir kuarsa