Infiltrasi Tanah pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan dan Kemiringan Lahan di Jati, Bener, Purworejo
TOBY FANDI NUGROHO, Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan, S.Si., M.Sc; Ph.D., Dr. Ir. Rachmad Gunadi, M. Si.
2023 | Skripsi | S1 ILMU TANAHPerubahan penggunaan lahan dapat mengubah tutupan vegetasi yang berdampak pada perubahan sifat fisik tanahnya, karena setiap vegetasi memiliki sistem perakaran yang berbeda. Penelitian ini berjudul �Pengaruh Tipe Penggunaan Lahan dan Kemiringan Lereng di Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Terhadap Kemampuan Tanah Meresapkan Air�. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis nilai kapasitas dan laju infiltrasi pada setiap kemiringan lereng dan penggunaan lahan yang berbeda dan pengaruh karakteristik sifat fisik tanah terhadap kapasitas infiltrasi serta variasi tutupan lahan dan kemiringan lereng berbeda pada laju dan kapasitas infiltrasi di Desa Jati. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah dan pengukuran infiltrasi berdasarkan pada peta satuan penggunaan lahan (purposive sampling) yang didasarkan pada pertimbangan perbedaan kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan 12 titik sampel tanah berdasarkan satuan peta lahan (SPL) hasil tumpang susun (overlay) peta penggunaan lahan, dan peta kemiringan lereng yang telah dibuat. Kelas kemiringan lereng terdiri dari 4 aras yaitu sangat landai, landai, agak curam, dan curam. Kemudian penggunaan lahan yang digunakan yaitu sawah, kebun campur, tegalan, dan hutan. Infiltrasi dilakukan menggunakan single ring infiltrometer pada bidang olah atau teras. Pengamatan infiltrasi dilakukan selama 1 menit (5 kali), 3 menit (5 kali), 5 menit (5 kali) pada setiap titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan karakteristik sifat fisik pada setiap kemiringan lereng dan penggunaan lahannya yang memberikan pengaruh nyata terhadap nilai kapasitas infiltrasi. Hasil pengamatan dihitung kapasitas infiltrasi dengan metode Horton. Nilai kapasitas infiltrasi tertinggi pada penggunaan lahan sawah tadah hujan yaitu sebesar 244,51 mm, tegalan sebesar 149,58 mm, kebun sebesar 123,75 mm, dan hutan sebesar 99,01 mm.
Changes in land use can change vegetation cover which has an impact on changing the physical properties of the soil, because each vegetation has a different root system. This study entitled " Soil Infiltration On Various Land Use Types and Slopes in Jati, Bener, Purworejo". This study aims to determine and analyze the capacity values and infiltration rates on different slopes and land use and the effect of soil physical characteristics on infiltration capacity as well as land cover variations and different slopes on infiltration rates and capacities in Jati Village. Determination of the location of soil sampling and infiltration measurement is based on a land use unit map (purposive sampling) which is based on consideration of differences in slope gradient and land use. This research was conducted by taking 12 soil sample points based on land map units (SST), overlaid land use maps, and slope maps that had been made. The slope class consists of 4 levels, namely very gentle, gentle, rather steep, and steep. Then the land use used is paddy fields, mixed gardens, dry fields, and forests. Infiltration is carried out using a single ring infiltrometer on the fields or terraces. Infiltration observations were carried out for 1 minute (5 times), 3 minutes (5 times), 5 minutes (5 times) at each sample point. The results showed that there were differences in the characteristics of the physical properties of each slope and the different land usesgives a significant effect on the value of infiltration capacity. The results of observations calculated the infiltration capacity with the Horton method. The highest infiltration capacity value was in the use of rainfed lowland land which was 244.51 mm, moor 149.58 mm, garden 123.75 mm, and forest 99.01 mm.
Kata Kunci : Karakteristik fisik tanah, kapasitas infiltrasi, kemiringan lereng, penggunaan lahan