Proses Pembentukan Bentuk Lahan dan Tanah di Parangtritis, Kretek, Bantul
DINI WANTI RAHAYU, Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc; Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P.
2022 | Skripsi | S1 ILMU TANAHDataran Desa Parangtritis banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Karakteristik dan satuan- satuan tanah penting dikaji agar pengelolaan lahan untuk pertanian dapat diaplikasikan secara tepat. Penelitian di Desa Parangtritis sudah pernah dilakukan namun sebatas pada klasifikasi satuan tanah dan belum mengidentifikasi hubungan dengan pertumbuhan komoditi lokal. Penelitian dengan luasan lokasi 775,99 ha bertujuan untuk proses terbentuknya Bentuk lahan dan mengklasifikasi satuan tanah dan mengidentifikasi hubungan tanah dengan komoditi lokal. Titik sampel berjumlah 8 profil tanah berdasarkan unit Bentuk lahan yaitu dataran koluvial, dataran banjir, rawa belakang, gumuk pasif, gumuk aktif, struktural endapan pasir, struktural longsor, dan pesisir. Parameter yang diamati pada penelitian kandungan C-Organik, KPK, pH aktual, dan kejenuhan basa. Hasil penelitian menunjukan tidak banyak titik yang mengalami perkembangan tanah. Karakteristik tanah pada unit Bentuk lahan dataran banjir, rawa belakang, dan struktural perbukitan karst mengalami perkembangan sedangkan pada dataran koluvial, gumuk pasif, gumuk aktif, struktural endapan pasir dan pesisir belum mengalami perkembangan. Terdapat tiga subgrup tanah yaitu: Typic Udorthents, Typic Dystrudepts, dan Typic Udipsamments.
The plains of Parangtritis Village are widely used as agricultural land. It is important to study the characteristics and units of soil types so that land management for agriculture can be applied appropriately. Research in Parangtritis Village has been carried out but is limited to the classification of land units and has not identified a relationship with the growth of local commodities. The research with a location area of 775.99 ha aims to reveal the process of landform formation and classify soil types and identify soil relationships with local commodities. The sample points consisted of 8 profil tanahs based on landform units, namely colluvial plains, flood plains, back swamps, passive dunes, active dunes, structural sand, structural landslides, and coastal areas. Parameters observed in the study of C-Organik content, KPK, actual pH and base saturation. The results showed that not many points experienced soil development. Soil characteristics in the floodplain, back swamp, and landslide structural units have developed, while the colluvial plains, passive dunes, active dunes, sand structures and coastal areas have not developed. There are three soil subgroups, namely: Typic Udorthents, Typic Dystrudepts, and Typic Udipsamments.
Kata Kunci : Bentuk lahan, Klasifikasi, Parangtritis