Gambaran Perubahan Siklus Menstruasi pada Wanita Pasca Menderita COVID-19 Level Severe di D.I Yogyakarta

HANIN RAMADHANI, Dr. Wenny Artanty Nisman, S.Kep., Ns., M.Kes; Happy Indah Kusumawati, S.Kep., Ns., MN.Sc

2023 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 mengakibatkan adanya perubahan terhadap pola hidup di dalam masyarakat termasuk siklus menstruasi wanita. Kelancaran siklus menstruasi merupakan hal vital pada kehidupan wanita karena berpengaruh terhadap banyak hal seperti tingkat nyeri, kualitas tidur, ataupun interaksi sosial terkait mood. Banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi yaitu serangan penyakit, obat-obatan, hormon, stress, BMI, hingga pola makan. Namun, belum ada data mengenai hal tersebut di D.I. Yogyakarta. Tujuan Penelitian: Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perubahan siklus menstruasi melalui parameter durasi, frekuensi, keteraturan, dan volume pada wanita yang pernah menderita COVID-19 level severe di D.I. Yogyakarta. Metode: Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Metode penelitian menggunakan kuesioner yang berisi data demografi dan riwayat menstruasi sebelum terkena COVID-19 dan setelah terkena COVID-19 dengan variabel tunggal yaitu perubahan siklus menstruasi pada wanita pasca menderita COVID-19 level severe dengan partisipan pasien yang pernah dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dalam rentang bulan Agustus-Desember 2021 berjumlah 81 orang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2022. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: Pada parameter durasi menstruasi, 80,25% responden tidak mengalami perubahan. Temuan perubahan durasi mayoritas adalah pemanjangan yaitu pada 12,35% dari total responden. Pada parameter frekuensi menstruasi, 76.54% responden tidak mengalami perubahan. Temuan perubahan frekuensi mayoritas adalah pemanjangan yaitu pada 16,05% dari total responden. Pada parameter keteraturan menstruasi, 74,07% responden tidak mengalami perubahan. Temuan perubahan keteraturan mayoritas adalah ketidakteraturan yaitu pada 19,75% dari total responden. Pada parameter volume menstruasi, 54,32% responden mengalami perubahan volume periode awal menstruasi. Temuan perubahan volume periode awal mayoritas adalah penurunan yaitu pada 30,86% dari total responden. 53,09% responden mengalami perubahan volume periode tengah menstruasi. Temuan perubahan volume periode tengah mayoritas adalah peningkatan yaitu pada 28,36% dari total responden. 59,26% responden tidak mengalami perubahan keluaran volume periode akhir menstruasi. Temuan perubahan volume periode akhir mayoritas adalah peningkatan yaitu pada 24,69% dari total responden. Kesimpulan: Perubahan siklus menstruasi pada wanita setelah menderita COVID-19 tingkat berat dapat dikaitkan dengan banyak hal termasuk paparan penyakit COVID-19 itu sendiri dan variabel perancu lainnya. Kejadian perubahan siklus menstruasi pada wanita pasca COVID-19 level severe pada parameter durasi adalah 19,5%, frekuensi adalah 23,46%, dan keteraturan adalah 25,93%. Pada parameter volume, perubahan yang terjadi pada periode awal adalah 54,32%, tengah 53,09%, dan akhir 40,74%.

Background: The COVID-19 pandemic has resulted in changes to lifestyles including women's menstrual cycle. The normal of the menstrual cycle is vital in a woman's life because it affects many things such as pain, sleep quality, or social interactions related to mood. Many internal and external factors can affect the menstrual cycle. For example, disease, medical treatment, hormones, stress, BMI, and diet. However, there is no previous data regarding this in D.I. Yogyakarta. Research Objectives: The purpose of this study was to describe changes in the menstrual cycle in women who had suffered from the severe level of COVID-19 in D.I. Yogyakarta through four parameters, which are duration, frequency, regularity, and volume of menstruation. Methods: This research was quantitative descriptive study with cross-sectional design. Questionnaire that contains demographic data and menstrual history before and after being exposed to COVID-19 severe level was used. This research had a single variable, which was the changes in the menstrual cycle in women after suffering from a severe level of COVID-19. Number of participants were 81 women who have been treated at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in the period of August-December 2021. Data collection was carried out in June 2022. Univariate analysis was used to analyze the data. Results: In the parameter of menstrual duration, 80.25% of respondents did not experience a change. The majority of the findings of changes in duration were lengthening of it (12.35%). In the parameter of menstrual frequency, 76.54% of respondents did not experience any change. The majority of the findings of changes in frequency were elongation (16.05%). On the parameters of menstrual regularity, 74.07% of respondents did not experience any changes. The findings of changes in the regularity of the majority are irregularities (19.75%). In the menstrual volume parameter, 54.32% of respondents experienced changes in the volume of the initial period. The majority of the findings is a decrease of it (30.86%). 53.09% of respondents experienced changes in the volume of mid-period. The majority of the findings is an increase of it (28.36%). Lastly, 59.26% of respondents did not experience any change in the volume of the end period. The majority findings is an increase of it (24.69%). Conclusion: Changes in the menstrual cycle in women after suffering from a severe level of COVID-19 can be related to many things including exposure to the COVID-19 disease itself and other confounding variables. The incidence of changes in the menstrual cycle in women after being exposed with COVID-19 severe level from duration parameter is 19.5%, from frequency is 23.46%, and from regularity is 25.93%. From the volume parameter, the changes that occurred in the initial period were 54.32%, 53.09% in the middle period, and 40.74% at the end period. Changes in one to four of these parameters occurred in 69.14% of respondents, 46.91% said the events were temporary, and 22.22% said that it was a routine until data collection was carried out.

Kata Kunci : perubahan menstruasi, wanita, pasca COVID-19 level berat / changes in menstruation, women, post COVID-19 severe level