Hubungan Rasionalitas Pemberian Dosis Infus Albumin Dengan Luaran Klinik Pada Pasien Gangguan Ginjal Rawat Inap Di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta
M AZRIL H MAHULAUW, Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp.FRS; dr. I Dewa Putu Pramantara, Sp.PD.,
2023 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIKAlbumin merupakan protein di dalam plasma darah yang memiliki peran penting utamanya dalam regulasi volume sirkulasi darah. Penelitian terkait penggunaan infus albumin masih belum banyak. Beberapa indikasi penggunaan infus albumin didukung oleh bukti klinik namun Sebagian lagi belum didukung oleh penelitian terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rasionalitas pemberian dosis infus albumin, dan hubungan capaian serum albumin dengan luaran klinik pasien gangguan ginjal yang di rawat inap pada Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospective. Subjek dalam pasien ini adalah pasien dewasa dengan diagnosa gangguan ginjal yang memperoleh terapi infus albumin pada periode Januari 2019 sampai Desember 2021. Data penelitian ini bersumber dari catatan medik RSA UGM. Rasionalitas dinilai dari perhtungan dosis berdasarkan Recommendations for the use of albumin and immunoglobulins. Jumlah pasien pada Januari 2019 sampai Desember 2021 diperoleh total 90 pasien kemudian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 71 pasien dengan total pemberian dan pengukuran kadar albumin sebanyak 135 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 68% yang rasional dan 32% tidak rasional. Hasil uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara rasionalitas pemberian dosis dengan capaian serum albumin dengan nilai p= 0,000.
Albumin is a protein in blood plasma that has an important role in the regulation of circulating blood volume. There are not many studies related to the use of albumin infusion. Some indications for the use of albumin infusion are supported by clinical evidence but some have not been supported by recent studies. This study aims to determine the percentage of rationality of administration of albumin infusion doses, and the relationship between serum albumin achievement and clinical outcomes of patients with kidney disorders who are hospitalized at the Academic Hospital (RSA) UGM Yogyakarta. This study is an observational study with a retrospective cohort design. The subjects in this patient were adult patients with a diagnosis of kidney disorders who received albumin infusion therapy in the period January 2019 until December 2021. The data for this study were sourced from the medical records of the UGM RSA. Rationality was assessed from a dose calculation based on the Recommendations for the use of albumin and immunoglobulins. The number of patients on January 1, 2019 until December 2021, obtained a total of 90 patients, then 71 patients who met the inclusion criteria with a total administration and measurement of albumin levels 135 times. The results showed that there were 68% rational and 32% irrational. The results of statistical tests using chi-square show that there is a relationship between rationality of dosing with serum albumin achievement with p value = 0,000.
Kata Kunci : Hipoalbuminemia, Infus Albumin, Rasionalitas, Gangguan Ginjal