PENGELOLAAN KAWASAN CAGAR BUDAYA KERTA-PLERED SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN MATARAM ISLAM ABAD XVII
JOY JATMIKO ABDI, Dr. Widya Nayati, M.A.
2023 | Tesis | MAGISTER ARKEOLOGITesis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered Sebagai Pusat Pembelajaran Mataram Islam Abad XVII membahas tentang strategi pengelolaan cagar budaya peninggalan masa Mataram Islam di Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered yang terletak di Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered berdasarkan identifikasi nilai penting dan pembelajaran untuk masyarakat. Peran publik diharapkan mampu mengelola sebuah Kawasan Cagar Budaya yang di dalamnya mengandung potensi warisan budaya benda dan takbenda yang masih ada hingga saat ini. Data-data penelitian diperoleh dari studi pustaka, observasi lapangan yang dilakukan langsung oleh penulis, sembari melihat fenomena dan mendengar masukan dari pihak yang berkepentingan. Langkah awal setelah mengetahui maksud dan tujuan penelitian adalah mengidentifikasi nilai-nilai penting yang berkembang menurut persepsi masyarakat di kawasan, dengan terlebih dahulu mengklasifikasikan keterwakilan masing-masing pemangku kepentingan. Langkah selanjutnya adalah memetakan potensi peluang dan hambatan yang ada di dalam Kawasan Cagar Budaya yang menyangkut pada kondisi sumber daya manusia, aset objek cagar budaya, warisan budaya takbenda yang dimiliki, serta faktor sosial ekonomi masyarakat. Potensi peluang dan hambatan tersebut perlu digali lebih dalam karena berpengaruh dalam pengelolaan nantinya, terutama dalam hal konflik kepentingan. Potensi yang dimiliki Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered diharapkan dapat dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran dan kesejahteraan untuk masyarakat. Strategi pengelolaan berbasis arkeologi publik memiliki rekomendasi berupa usulan pembentukan Badan Pengelola sebagai wadah aspirasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap perorangan atau kelompok yang dianggap merupakan bagian dari stakeholder dan memiliki pengaruh yang signifikan perlu diidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Hal ini dilakukan untuk menjaring kemampuan dan kemauan yang diharapkan mampu mengisi kepengurusan dalam struktur lembaga badan pengelola tersebut. Upaya selanjutnya adalah penentuan bisnis utama pengelolaan yang berkaitan dengan pelestarian cagar budaya (pelindungan, pengembangan, pemanfaatan), fasilitasi non fisik, dan juga penguatan infrastruktur karakter kawasan. Hal tersebut dijabarkan dalam roadmap pelestarian Kawasan Cagar Budaya yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam jangka waktu tertentu. Kata kunci: pengelolaan, strategi, masyarakat, Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered
The Thesis of Kerta-Plered Cultural Heritage Area Management as the 17th Century Islamic Mataram Learning Center discuses the strategy for managing cultural heritage from the Islamic Mataram period in a designated Cultural Heritage Area, located in Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. The goal of this study is to develop a management strategy for the Kerta-Plered Cultural Heritage Area based on learning needs and identification of their important values. The role of the public is expected to be able to manage a Cultural Heritage Area which contains the potential for material and intangible cultural heritage that still exists today. The research data were obtained from literature studies, field observations which were carried out directly by the author, while observing phenomena and hearing input from the stakeholders through in-depth interviews. The initial step after knowing the aims and objectives of the research is to identify the important values that develop according to the perceptions of the people in the area, by first classifying the representation of each stakeholder. The next step is to obeserve the potential opportunities and issues that exist within the Cultural Conservation Area which relate to the condition of human resources, cultural heritage object assets, intangible cultural heritage owned, and socio-economic factors of the community. These potential opportunities and issues need to be explored more deeply because they will affect the management, especially in terms of conflicts of interest. The potential of the Kerta-Plered Cultural Heritage Area can be utilized for learning and welfare purposes if all stakeholders are able to work together. The management strategy based on public archeology has an output in the form of a proposal to form a Heritage Institution Managerial as a forum for the aspirations of the stakeholders. Each individual or group that is considered part of a stakeholder and has significant influence needs to identify its strengths, weaknesses, opportunities and threats. This is done to capture the ability and willingness that is expected to be able to fill the management in the institutional structure of the institutions. The next effort is to determine the main management business related to the preservation of cultural heritage (protection, development, utilization), socio-economic facilitation, and also strengthening the character of the area's infrastructure. This is described in the roadmap for the preservation of the Cultural Heritage Area which is planned, implemented and evaluated within a certain period of time. Keywords: management, strategy, community, Kerta-Plered Cultural Heritage Area
Kata Kunci : pengelolaan, strategi, masyarakat, Kawasan Cagar Budaya Kerta-Plered