Gambaran dan Peran Apoteker Dalam Meningkatkan Penatalaksanaan Drug Related Problems Pasien Pengguna Antibiotik Pada Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Puskesmas Kota Yogyakarta: Penelitian Kualitatif
DIAN SADEWA, Dr. apt. Nanang Munif Yasin, S. Si., M. Pharm.
2023 | Skripsi | S1 FARMASIAntibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan dengan sembarangan karena dapat menimbulkan resistensi antibiotik. Penggunaan antibiotik sering tidak sesuai dengan anjuran termasuk dalam penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). ISPA merupakan infeksi pada struktur saluran napas yang mengganggu proses pertukaran gas. Data WHO yang diperbarui pada Juni 2011 menunjukkan bahwa dari sekitar 57 juta kematian di dunia, 16,7% diantaranya disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan pernapasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan antibiotik pada pasien ISPA di Kota Yogyakarta serta mengetahui apa peran apoteker dalam penatalaksanaannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan responden yang ditentukan dengan purposive sampling. Dalam hal ini, responden adalah apoteker yang bekerja di puskesmas di Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan di beberapa puskesmas di Kota Yogyakarta. Data yang didapat dianalisis kemudian diolah menjadi data deskriptif yang menggambarkan pola penggunaan antibiotik pada pasien ISPA serta peran apoteker dalam tatalaksana pasien ISPA. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber, didapatkan hasil bahwa Drug Related Problems (DRPs) yang paling sering terjadi di puskesmas adalah dosis yang tidak tepat serta kepatuhan pasien. Dosis yang tidak tepat yang masih sering terjadi adalah underdose amoksisilin, sedangkan untuk kepatuhan pasien yang masih sering terjadi adalah pasien tidak mengonsumsi antibiotik hingga habis ataupun pasien mengonsumsi antibiotik tidak sesuai anjuran waktu dari apoteker. Menurut pernyataan responden, peran yang dilakukan oleh apoteker untuk menekan angka kejadian DRPs agar tidak sampai kepada pasien dinilai cukup efektif. Meskipun peran apoteker dapat menekan angka terjadinya DRPs, masih dapat dilakukan peningkatan dalam kompetensi tenaga kesehatan dan memperbaiki sistem kerja di puskesmas.
Antibiotics are a type of drug used to treat bacterial infections. Antibiotics should not be used carelessly because they can cause antibiotic resistance. Antibiotics usage is often not in accordance with recommendations, including the use of antibiotics in patients with Upper Respiratory Tract Infection (URTI). URTI is an infection of the airway structures that interferes with the process of gas exchange. WHO data updated in June 2011 shows that of around 57 million deaths in the world, 16.7% of them are caused by diseases related to the respiratory system. The purpose of this research is to find out how rational the use of antibiotics in URTI patients in Yogyakarta City is and to find out what the role of pharmacists is in its implementation. This research is a qualitative research with a case study approach. Data collection is carried out through interviews with respondents who were determined by purposive sampling. In this case, the respondents are pharmacists who work in health centers in the Yogyakarta City. The data obtained is analyzed and then processed into descriptive data which describes the pattern of antibiotic use in URTI patients and the role of pharmacists in the management of URTI patients. Based on the results of interviews that were conducted with respondent, it was found that the most frequent Drug Related Problems (DRPs) at the public health center were incorrect dosage and patient compliance. Incorrect dosage that still often occur are underdose of amoxicillin, while for patient compliance that still often occurs are patients not taking antibiotics until it runs out or patients taking antibiotics not according to the time recommended by the pharmacist. According to the respondent's statement, the role played by pharmacists in reducing the incidence of DRPs so that they do not reach patients is considered quite effective. Although the pharmacist's role can reduce the number of DRPs, it is still possible to increase the competence of health workers and improve the work system at the public health center.
Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Peran Apoteker, Puskesmas.