ANALYSIS OF CURRENT CRYPTOCURRENCY ACCOUNTING: BASED ON CORPORATION IN KOREA(IFRS) AND THE USA(GAAP)

DONGGU KANG, Indra Wijaya Kusuma, Prof., Dr., MBA.

2023 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur akuntansi cryptocurrency yang saat ini diterapkan di perusahaan Korea dan Amerika. Dengan meningkatnya minat terhadap aset digital di seluruh dunia, standar akuntansi yang sesuai untuk mata uang cryptocurrency perlu diklarifikasi. Menurut pengumuman International Financial Reporting Interpretation Committee pada tahun 2019, cryptocurrency harus diklasifikasikan sebagai persediaan atau aset tidak berwujud berdasarkan tujuan pemegangan cryptocurrency tersebut. Namun, pedoman akuntansi yang diberikan oleh IFRIC ini berbeda dari akuntansi cryptocurrency awal yang digunakan di perusahaan. Oleh karena itu, skripsi ini menganalisis akuntansi cryptocurrency saat ini melalui kasus nyata yang ada pada perusahaan untuk menemukan keterbatasan yang ada. Perusahaan yang dipilih untuk studi kasus ini adalah MicroStrategy, SPDR Gold Trust, Bunge dari USA, HanbitSoft, dan Donamu dari Korea. Hasil analisis pada korporasi menunjukkan bahwa pemulihan rugi penurunan nilai dan penyisipan laba bersih dalam klasifikasi aset tidak berwujud itu dilarang. Keterbatasan yang diidentifikasi dalam klasifikasi aset tidak berwujud menjadikan Aset Modal Investasi (ICA) dan standar amandemen aset tidak berwujud sebagai opsi untuk menyelesaikan masalah pada akuntansi kripto saat ini. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam menemukan contoh perusahaan yang memadai di bawah ICA, seperti perusahaan perdagangan aktif emas dan berlian. Walaupun demikian, riset ini memiliki kapabilitas dalam mengajukan pedoman untuk perbaikan proses akuntansi cryptocurrency untuk saat ini dan semua aset digital masa depan di bawah industri 4.0.

This study evaluates to find the current cryptocurrency accounting procedure based on Korean and American corporations. Increasing interest in digital assets worldwide, whereas suitable accounting standard for cryptocurrency needs to be clarified. According to the International Financial Reporting Interpretations Committee announcement in 2019, cryptocurrency should be classified as either inventory or an intangible asset based on the purpose of holding cryptocurrency. However, this accounting guideline given by IFRIC is different from the original cryptocurrency accounting that corporations used. Therefore, this paper analyzes current cryptocurrency accounting through real corporation cases to find limitations. Corporations selected for this case study are MicroStrategy, SPDR Gold Trust, Bunge from the USA, HanbitSoft, and Dunamu from Korea. The result from the analysis of corporations shows that prohibition on reversal of impairment loss and insertion in net income under intangible asset classification. The limitation identified in intangible classification provides Investment Capital Asset (ICA) and intangible asset standard amendment as options to resolve current cryptocurrency accounting issues. However, this study has limitations in finding adequate examples of the corporation under ICA, such as active trading corporations on gold and diamond. Nevertheless, this research has capability in proposing a guideline for current cryptocurrency accounting process improvement and all the future digital assets under industry 4.0.

Kata Kunci : Cryptocurrency, Accounting, IFRS, GAAP, South Korea, USA