Faktor Prognosis Menggunakan Skor Holschneider Pada Pasien Malformasi Anorectal Pasca Operasi Definitif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

GALIH WIDIYANTO, dr.Nunik Agustriani Sp.B Sp.BA(K); dr.Yulius Candra Adipurwadi Sp.BA(K)

2022 | Tesis-Spesialis | BEDAH ANAK

Latar belakang: Malformasi anorektal (MAR) adalah serangkaian malformasi kongenital yang kompleks karena kegagalan dalam perkembangan hindgut, allantois dan duktus Mulerian, dapat berupa kelainan septum urorektal lengkap atau parsial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luaran fungsional pasien malformasi anorektal setelah operasi definitif dan juga untuk mengetahui hubungan usia pada operasi, jenis malformasi anorektal, kelainan anatomi vertebral, rasio sakral, dehiscence luka bedah, dan businasi terhadap hasil fungsional yang dinilai menggunakan skor Holscneider. Metode: ini adalah studi kohort retrospektif yang dilakukan di RSUP Dr. Sardjito mulai dari 2014 hingga September 2022, dengan rekam medis yang berfungsi sebagai data sekunder dan wawancara untuk menilai luaran fungsional pasien MAR. Semua peserta adalah 28 pasien anak usia >3 tahun dengan malformasi anorektal yang menjalani operasi definitif. Hasil: Terdapat perbedaan kejadian MAR pada pasien laki laki (60,7%) dan pasien perempuan (39,3%). Rasio sakral dan ada atau tidak adanya kelainan sakrum dan vertebra yang secara signifikan mempengaruhi luaran fungsional. Ada hubungan rasio sakral dengan luaran fungsional pasien MAR. Hasil penelitian tidak ada luaran fungsional yang dipengaruhi oleh usia pada saat operasi definitif dan juga dehisensi luka operasi. Kesimpulan: Evaluasi luaran fungsional menggunakan skor Holschneider pada pasien MAR pasca operasi definitif di RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang baik. Kelainan sakrum dan vertebral merupakan faktor prognostik untuk luaran fungsional pada pasien MAR yang dievaluasi menggunakan sistem penilaian Holschneider

Background: Anorectal malformations (ARM) are a complex set of congenital malformations due to failures in the development of the hindgut, allantois and Mulerian duct, can be complete or partial urorectal septal abnormalities. The purpose of this study was to determine the functional outcome of anorectal malformation patients after surgery definiti and also to determine the relationship of age at surgery, anorectal malformation type, vertebral anatomical abnormalities, sacral ratio, surgical wound dehiscence, and busination to functional outcomes assessed using Holscneider score. Methods: this is a retrospective cohort study conducted at Sardjito hospital started from 2014 to September 2022, with a medical record serving as a secondary data and interview to assess patient functional outcomes. All participants were 28 pediatric patients aged >3 years with anorectal malformations who underwent definitive surgery. Results: There were differences in the incidence of ARM in male patients (60.7%) and female patients (39.3%). sacral ratio and the presence or absence of abnormalities of the sacrum and vertebrae that significantly affect the functional outcome. There is a relationship of sacral ratio with functional outcome of ARM patients. The results of the study there is no functional outcome that is affected by the age at the time of definitive surgery and also the surgical wound dehiscence. Conclucions: Evaluation of functional outcome using Holschneider score in post definitive operation of ARM patients at Sardjito hospital showed good outcomes. Sacrum and vertebral abnormalities are a prognostic factor for functional outcomes in ARM patients evaluated using Holschneider's scoring system.

Kata Kunci : anorectal malformation, functional outcomes, holschneider score