Laporkan Masalah

Strategi Advokasi Inklusi Sosial Kelompok Rentan Termarjinalkan melalui Jaringan Inklusi Kulon Progo (Jarikrogo) di Kabupaten Kulon Progo

THEOFILLIUS B A K, Prof. Dr. Suharko, S.Sos., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Studi ini mengeksplorasi peran dan strategi advokasi inklusi sosial yang dilakukan oleh Jaringan Inklusi Kulon Progo (Jarikrogo). Eksklusi sosial menjadi fenomena yang inheren di masyarakat, maka dari itu respon terhadap eksklusi sosial, yakni inklusi sosial, harus segera dilakukan. Dengan menggunakan pendekatan advoaksi dan inklusi sosial, peneliti melihat bahwa advokasi inklusi sosial yang dilakukan Jarikrogo dalam skema pendanaan Program Peduli, sangat menarik karena menggunakan pendekatan yang bersifat universal ketimbang partikular dalam merespon eksklusi sosial yang khas dan otentik di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode studi kasus instrumental tunggal, yang kemudian dari hasil yang ada menunjukkan bahwa pengalaman eksklusi sosial terhadap kelompok rentan termarjinalkan di Kabupaten Kulon Progo sangat majemuk. Hanya saja, kemajemukan ini justru direspon dengan advokasi inklusi sosial berdasarkan pendekatan yang universal melalui Jarikrogo. Akibatnya, upaya advokasi yang pada akhirnya berhasil mewujudkan Kulon Progo Kabupaten Inklusi, justru menimbulkan eksklusi baru. Peneliti menyimpulkan bahwa arah perjuangan Jarikrogo memiliki peran yang terbatas bahkan terkesan gagal dalam agenda advokasi inklusi sosial di Kabupaten Kulon Progo.

This study explores the roles and strategies of social inclusion advocacy carried out by the Jaringan Inklusi Kulon Progo (Jarikrogo). Social exclusion is an inherent phenomenon in society, therefore a response to social exclusion, namely social inclusion, must be carried out immediately. By using an advocacy and social inclusion approach, researchers see that social inclusion advocacy carried out by Jarikrogo in the Program Peduli funding scheme is very interesting because it uses a universal approach rather than a particular one in responding to social exclusion that is typical and authentic in society. This research uses a single instrumental case study method approach, which then from the results it shows that the experiences of social exclusion of marginalized vulnerable groups in Kulon Progo Regency are very diverse. It's just that this plurality has been responded to by advocating social inclusion based on a universal approach through Jarikrogo. As a result, the advocacy efforts that ultimately succeeded in realizing the Kulon Progo Regency of Inclusion, actually gave rise to new exclusions. The researcher concluded that the direction of Jarikrogo's struggle had a limited role and even seemed to fail in the social inclusion advocacy agenda in Kulon Progo Regency.

Kata Kunci : Advokasi, Eksklusi, Inklusi, Jejaring Sosial

  1. S1-2022-440195-abstract.pdf  
  2. S1-2022-440195-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-440195-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-440195-title.pdf