Laporkan Masalah

Resistansi dan Negosiasi Identitas Budaya Jepang pada Penerjemahan Novel 'Tenki No Ko' ke dalam Bahasa Indonesia

Jihan Salsa Biela Fatin, Dr. Hayatul Cholsy, M.Hum.

2023 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Salah satu masalah utama penerjemah adalah menemukan padanan yang berkaitan dengan istilah budaya. Oleh karena itu, penerjemah sebagai perantara antara dua bahasa harus membuat beberapa keputusan untuk mengatasi kesenjangan budaya antara teks sumber dan teks sasaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bidang penerjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan pola terjemahan istilah budaya Jepang yang mengalami resistansi dan negosiasi dalam terjemahan bahasa Indonesia. Data penelitian diambil dari novel bahasa Jepang 'Tenki No Ko' dan terjemahan bahasa Indonesianya berjudul 'Weathering With You'. Kata dan frasa yang mengandung istilah budaya Jepang diidentifikasi menggunakan kategorisasi istilah budaya Newmark (1988) dengan mengacu pada konsep resistensi Venuti (1995), negosiasi Eco (2003), dan strategi penerjemahan Baker (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resitansi dan negosiasi identitas budaya Jepang dapat diidentifikasi dan dirumuskan melalui strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah. Dalam resistansi istilah budaya Jepang penerjemah menggunakan strategi peminjaman murni, hanya diterjemahkan sebagian, peminjaman yang dinaturalisasi, penambahan unsur linguistik, penghilangan, catatan kaki, dan penambahan deskripsi. Sedangkan untuk menegosiasikan istilah budaya Jepang penerjemah menggunakan strategi penerjemahan sesuai kamus, parafrasa dengan kata yang berkaitan, penerjemahan dengan kata yang lebih umum, penghilangan, penambahan unsur linguistik, parafrasa dengan kata yang tidak berkaitan, penerjemahan yang divariasikan, penerjemahan dengan kata yang lebih netral, dan penambahan deskripsi.

One of the translators main problems is finding the equivalence of culture-specific items. Therefore, translators as mediator between two languages and cultures must make some decisions to overcome intercultural gaps. This study used a qualitative descriptive method. The purpose of this study is to find the translation patterns of Japanese culture-specific items that have been resisted and negotiated in Indonesian translation. The material object of this research was the Japanese novel 'Tenki No Ko' and its Indonesian translation 'Weathering With You'. The frameworks for this study were Newmark's (1988) culture-specific items categorizations, Venuti's (1995) concept of resistance, Eco's (2003) concept of negotiation, and Baker's (2018) concept of translation strategies. This study revealed that the resistance and negotiation of Japanese cultural identity can be identified and formulated through the translation strategies used by the translators. In resisting the Japanese cultural terms, the translators use the strategies of pure borrowing, partial translation, naturalized borrowing, amplification linguistic, omission, footnote, and description addition. Meanwhile, to negotiate Japanese cultural terms, the translator uses the strategies of dictionary-based translation, paraphrasing with related words, general words, omission, amplification linguistics, paraphrasing with unrelated words, varied translation neutral words, and description addition.

Kata Kunci : budaya Jepang, identitas budaya, negosiasi, resistansi

  1. S2-2023-485680-abstract.pdf  
  2. S2-2023-485680-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-485680-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-485680-title.pdf