Stigma Diri, Stigma Publik, dan Jenis Kelamin dalam Memprediksi Sikap Mencari Bantuan Profesional Kesehatan Mental pada Mahasiswa
NAILIL IZZATISSA`ADI, Dra. Muhana Sofiati Utami, M.S., Ph.D.
2023 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIPrevalensi masalah kesehatan mental terus mengalami peningkatan. Meskipun demikian, masih banyak orang menolak mencari bantuan profesional kesehatan mental, ataupun hal itu dijadikan pilihan terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran stigma diri, stigma publik, dan jenis kelamin dalam memprediksi sikap mencari bantuan profesional. Penelitian melibatkan 380 partisipan, berusia 18-25 tahun. Terdapat tiga alat ukur penelitian, yaitu Skala Stigma Diri, Skala Stigma Publik, dan Skala Sikap Mencari Bantuan Profesional. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa stigma diri, stigma publik, dan jenis kelamin secara bersama-sama berperan terhadap sikap mencari bantuan profesional kesehatan mental (p < 0,05). Secara sendiri-sendiri stigma diri tidak berperan terhadap sikap mencari bantuan profesional (Beta = -0,035 ; p > 0,05), stigma publik juga tidak berperan terhadap sikap mencari bantuan profesional (Beta = 0,104, p > 0,05). Namun demikian jenis kelamin ditemukan berperan terhadap sikap mencari bantuan profesional (Beta = 0,204, p < 0,05), perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.
The prevalence of mental health problems continues to rise. Despite this, many still refuse to seek help from mental health professionals, or make it as last resort. This study aims to examine the role of self-stigma, public stigma, and gender in predicting attitude toward seeking mental health professional help. This study is a quantitative study that uses three measuring instruments in the form of the Self Stigma Scale, Public Stigma Scale, and Attitude Toward Seeking Professional Help Scale. The study participants totaled 380 people, aged 18-25 years. The results of multiple linear regression analysis in this study indicated that self-stigma, public stigma, and gender together contributed to the mental health professional help-seeking attitudes (p <0,05). Individually, self-stigma did not play a role in seeking professional help (Beta=-0,035 ; p> 0,05), public stigma also had no role in seeking professional help (Beta = 0,104, p> 0,05), while gender was found to play a role in seeking professional help (Beta = 0,204, p < 0,05), women is higher than men.
Kata Kunci : kesehatan mental, stigma diri, stigma publik, jenis kelamin, sikap mencari bantuan