Pemikiran Basilius Agung (329-379) tentang Hubungan Agama dan Sains Ditinjau dari Teori Ian Graeme Barbour (1923-2013)
HENRY KURNIADI, Dr. Arqom Kuswanjono; Dr. Abdul Rokhmat Sairah Z.
2022 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini mengambil judul Pemikiran Basilius Agung (329-379) tentang Hubungan Agama dan Sains Ditinjau dari Teori Ian Graeme Barbour (1923-2013) dan mengangkat pemikiran patristik karena pembahasan filsafat yang dominan di masa kini cenderung tidak mencakup periode pemikiran tersebut. Tokoh yang pemikirannya diangkat dalam penelitian ini ialah Basilius Agung mengingat beliau merupakan Bapa Gereja yang berkontribusi besar melalui karya Hexaemeron yang membahas tentang penciptaan dan menginspirasi karya-karya sejenis berikutnya. Permasalahan yang diangkat ialah hubungan agama dan sains karena narasi kontemporer yang dominan ialah konflik dua arah, baik dari fundamentalisme religius yang berpaham fideisme maupun saintisme materialistik, sedangkan tokoh yang diangkat untuk meninjau Basilius Agung ialah Ian Graeme Barbour karena merupakan tokoh kontemporer ternama yang membahas hubungan agama dan sains. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hakikat dari keilmuan menurut Basilius Agung, meninjau pemikirannya dengan model hubungan agama dan sains, serta mencari relevansinya dalam moderasi antara fideisme dan saintisme di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, berdasarkan pada studi kepustakaan dan menggunakan analisis data yang menitikberatkan pada interpretasi dan kesinambungan historis tanpa meninggalkan deskripsi, heuristika, dan holistika yang diperoleh baik secara deduktif maupun induktif. Penggunaan interpretasi dilakukan dengan pembacaan teks primer, namun yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris mengingat tidak ada autograf yang tersisa dari karya aslinya. Pembacaan terhadap pemikiran Basilius Agung menggunakan model hubungan agama dan sains Ian Graeme Barbour bertujuan untuk mengeluarkan makna yang tersirat di dalam pemikiran Bapa Gereja, dan mencari relevansinya dengan konteks diskursus agama dan sains di masa kini. Hasil penelitian ini merupakan deskripsi hakikat keilmuan dalam pemikiran Basilius Agung, deskripsi hakikat dari hubungan agama dan sains menurut Basilius Agung, dan analisis relevansi pemikirannya bagi moderasi antara fideisme dan saintisme di masa kini. Hasil analisis pembacaan pemikiran Basilius Agung menggunakan model hubungan agama dan sains Ian Graeme Barbour menghasilkan sintesis berupa redefinisi dan penggabungan keempat model menjadi satu yang saling meniscayakan satu sama lain. Integrasi hanya bisa dimungkinkan bila ada dialog yang didahului oleh sikap saling menghormati integritas dan independensi dari kedua domain dan harus siap untuk mempertahankannya dengan konflik, sekalipun tidak harus selalu demikian.
This research took title of Basil the Great Thought according to Relationship Between Religion and Science of Ian G. Barbour and raised patristic thought because dominant philosophical discourse today tend to not cover foresaid thought period. Figure whose thought is raised in this research is Basil the Great due to he was a Church Father who contributed much through Hexaemeron work which address about creation and inspired similar literatures afterwards. Issue which raised in this research is relationship between religion and science because dominant contemporary narrative is two-way conflict, both from religious fundamentalism which holds fideism and materialistic scientism, while figure which raised to view Basil the Great is Ian Graeme Barbour due to he was prominent contemporary figure who address relationship between religion and science. The purpose of this research is to found essence of science according to Basil the Great, approaching his thought with models of relationship between religion and science and searching its relevance in moderation between fideism and scientism in present day. This research used qualitative method, grounded on literature study and used data analysis that emphasized on interpretation and historical continuity without excluding description, heuristic, and holistic approaches which obtained both from deduction and induction. Usage of interpretation is implemented with reading primary text, albeit with one that already translated to English. Reading toward Basil the Great thought using Ian Graeme Barbours model of relationship between religion and science is to exegete implicit meaning in the Church Fathers thought and seeking its relevance with todays religion and science discourses context. Result of this research is description about essence of science in Basil the Greats thought, description of essence of relationship between religion and science according to Basil the Great, and relevance of his thoughts for moderation between fideism and scientism today. Result of reading Basils thought using Ian Graeme Barbours model of relationship between religion and science is producing synthesis in form of critic and redefinition and merging of four models into one which necessitates each other. Integration is only possible if there is dialogue which preceded by common respectful attitude toward integrity and independence from both domains and must be prepared to defend it with conflict, despite not necessarily so.
Kata Kunci : patristic, religion, science