Laporkan Masalah

Realisme Magis dalam The Water Dancer Karya Ta-Nehisi Coates

TYA ASIH DAYU P, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2023 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Realisme magis erat kaitannya dengan sumber magis. Sering kali sumber magis berakar dari tradisi budaya non-Barat. Akan tetapi sumber magis dalam The Water Dancer karya penulis Afrika-Amerika Ta-Nehisi Coates justru berakar dari budaya yang hegemonik di Barat dan bercampur dengan sumber magis non-Barat. Hal tersebut menimbulkan permasalahan terhadap oposisi biner Barat dan Timur yang menjadi dasar wacana kolonial serta sifat pascakolonial realisme magis menjadi problematis. Karena itu, penelitian ini mengungkapkan bentuk, fungsi, hubungan serta kemungkinan dilakukannya percampuran sumber magis dengan menggunakan aspek lintas budaya dari realisme magis Maggie Ann Bowers. Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yakni pengumpulan data dan analisis data. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain; (1) Bentuk sumber magis dari budaya non-Barat berupa mitos Igbo Landing sedangkan dari budaya yang hegemonik di Barat berupa mitologi Moses dari Kekristenan. Kedua sumber magis berfungsi dalam proses pemberdayaan tokoh serta mendorong sifat subversif dan transgresif. Hubungan antar sumber magis tersebut saling bertautan dan setara. (2) Terdapat multikultural serta multikulturalisme dalam novel. Tokoh Afrika-Amerika yang melibatkan Kekristenan berada di dalam sekaligus di luar Kekristenan. Terbukti dengan adanya denominasi Kekristenan kulit hitam seperti Baptis kulit hitam dan Metodis kulit hitam memiliki kesamaan dan perbedaan dengan denominasi Kekristenan kulit putih. Analisis ini sekaligus menunjukkan bahwa novel The Water Dancer masih terikat pascakolonial realisme magis.

Magical realism is closely related to the magical sources. It is commonly from the non-Western cultural tradition. However, the magical sources of The Water Dancer by an African-American writer, Ta-Nehisi Coates, are from Western hegemonic culture and mingle with the non-Western one. Those magical sources raise the problem of colonial discourse binary opposition and the problem of postcolonial nature magical realism. Therefore, this study reveals the forms, functions, relations and possibilities of magical sources mixing by using Maggie Ann Bowers' cross-cultural aspect of magical realism. The research method carries out two phases, data collection and data analysis. The results depict that; (1) Non-Western magical source is Igbo Landing myth while the Western hegemonic source is Moses mythology of Christianity. Both are used to empower the characters in the novel and encourage the subversive and transgressive traits. The relation between them are in intertwined each other and equal. (2) There are multicultural and multiculturalism in the novel. The African-American characters involve Christianity. Nevertheless, their hybrid identity places them within and outside the religion. It is proved by the existence of Black Christian denominations such as Baptist and Methodist which have similarities and distinctions to white Christianity. Meanwhile, this analysis discloses that the novel is still related to the relation of postcolonial magical realism.

Kata Kunci : Realisme magis, Budaya non-Barat, Budaya hegemonik di Barat, Afrika-Amerika, Lintas budaya.

  1. S2-2023-467152-Abstract.pdf  
  2. S2-2023-467152-Bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467152-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467152-Title.pdf