MALE GAZE DALAM SASTRA FEMINIS INDONESIA: TINJAUAN ULANG TERHADAP NOVEL-NOVEL KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RATIH KUMALA
ANGGIT FEBRIANTO, Prof. Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., D.E.A.
2023 | Tesis | MAGISTER SASTRASejak kejatuhan Soeharto pada Mei 1998, keterlibatan perempuan di ranah sastra meningkat dengan pesat sehingga menyebabkan derasnya tema dan muatan feminisme dalam karya sastra pada periode ini. Akan tetapi karya sastra dari penulis perempuan, bahkan dari feminis perempuan sekalipun, masih belum mampu keluar dari kecenderungan untuk mengobjektifikasi perempuan. Penelitian ini akan menunjukkan bagaimana dan mengapa perempuan didudukkan sebagai objek male gaze laki-laki dan pembaca di dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dan Geni Jora karya Abidah El Khalieqy serta Tabula Rasa dan Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, yaitu dengan pembacaan yang cermat dan menyeluruh terhadap empat novel objek material. Data yang sudah terkumpul kemudian akan diklasifikasi dan dianalisis menggunakan Teori Male Gaze Laura Mulvey. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam keempat novel objek material, perempuan secara konsisten diposisikan sebagai objek male gaze laki-laki dan pembaca. Sebagai objek voyeuristic, perempuan adalah mangsa dan tubuh mereka didegradasi sebagai teritori yang pantas dieksploitasi laki-laki; sementara sebagai objek fetishistic, perempuan dikonstruksi sebagai sebuah produk sempurna yang berfungsi memuaskan hasrat visual laki-laki. Sebagai objek male gaze pembaca, perempuan diumbar melalui fokus narator yang menyorot tubuh telanjang mereka, baik ketika perempuan berhubungan seksual dengan laki-laki maupun ketika perempuan telanjang seorang diri. Khalieqy dan Kumala masih mengobjektifikasi perempuan di dalam teks sastra mereka, karena keduanya masih didominasi oleh ketidaksadaran patriarkal.
Since the fall of Suharto in May 1998, women's involvement in literature has increased rapidly, causing a rush of feminist themes and content in literary works in this period. However, the literary works of women writers, even female feminists, are still unable to escape the tendency to objectify women. This study will show how and why women are still positioned as objects of the male gaze of men and readers in the Abidah El Khalieqy's Perempuan Berkalung Sorban and Geni Jora and Ratih Kumala's Tabula Rasa and Gadis Kretek. This study is descriptive qualitative. Data collection techniques were carried out using the literature study method, namely by reading carefully and thoroughly the four material object novels. Collected data will be classified and analyzed using Male Gaze Theory by Laura Mulvey. The results of this study show that in the four novels, women consistently manifest as objects of the male gaze of men and readers. As voyeuristic objects, women are prey and their bodies are degraded as appropriate territory to be conquered by men; while as a fetishistic object, women are constructed as a "perfect product" that functions to satisfy men's visual desires. As the object of the male gaze of the readers, women are exposed through the narrator's focus which highlights their naked bodies, both when women have sex with men and when women are naked alone. Khalieqy and Kumala still objectify women in their literary texts, because both of them are still dominated by their patriarchal unconscious.
Kata Kunci : perempuan, feminis, male gaze, objektifikasi