Daya Dukung Geologi Lingkungan untuk Pengembangan Fasilitas Kepariwisataan di Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
NABILA NOVASARI S, Dr.rer.nat. Ir. Doni Prakasa Eka Putra, S.T., M.T., IPM.; Ir. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., Ph.D.
2023 | Tesis | MAGISTER TEKNIK GEOLOGIKapanewon Purwosari, yang terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis, mulai dilirik wisatawan maupun pengembang pariwisata sehingga pembangunan fasilitas pendukung kepariwisataan seperti hotel dan rumah makan di Kapanewon Purwosari diprediksi akan terus bertambah. Oleh karena itu, kajian daya dukung geologi lingkungan sangat penting dilakukan untuk mencapai pengembangan fasilitas kepariwisataan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sehingga dapat meningkatkan daya tarik pariwisata di Kapanewon Purwosari. Kondisi geologi lingkungan daerah penelitian didapatkan dari data primer (penelitian lapangan) dan data sekunder. Data primer terdiri dari data sumberdaya geologi, yaitu: topografi (kemiringan lereng, elevasi dan bentuk lahan), data geologi teknik (litologi, struktur geologi, dan kekerasan batuan), data air tanah (mata air, sumur bor, dan sumur gali), data bahaya geologi (gerakan massa dan amblesan), dan data kawasan lindung (sempadan mata air, sempadan gua, dan cagar budaya). Data sekunder terdiri dari data bahaya geologi (gempa bumi dan tsunami) dan data kawasan lindung (sempadan sungai, sempadan pantai, dan sempadan telaga). Data primer dan sekunder tersebut diolah menjadi peta kemudian dilakukan analisis multikriteria spasial menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan memperhitungkan kriteria faktor sumberdaya geologi, kriteria faktor bahaya geologi, dan kriteria batasan berupa kawasan lindung pada masing-masing kategori penggunaan lahan. Peta-peta yang telah dianalisis multi kriteria tersebut dianalisis sensitivitas untuk menentukan pembobotan yang sesuai. Peta-peta tersebut kemudian ditumpang susun menggunakan perangkat lunak GIS untuk menghasilkan peta kemampuan lahan daya dukung geologi lingkungan masing-masing kategori penggunaan lahan di Kapanewon Purwosari. Hasil yang diperoleh dari analisis ini adalah sebagian besar wilayah di Kapanewon Purwosari sangat mampu dan mampu untuk pengembangan kategori pembangunan lahan bangunan bertingkat, bangunan tidak bertingkat, dan TPSS. Zona cukup mampu hingga sangat kurang mampu dominan berada di bagian barat dan sebagian di bagian utara Kapanewon Purwosari.
Kapanewon Purwosari, located on the eastern side of Parangtritis Beach, has begun attracting tourists and tourism developers to construct tourism facilities. The tourism facilities development such as hotels and restaurants in Kapanewon Purwosari are predicted to increase over time. Study land capability based on environmental geology to support sustainable and environmentally development for tourism facilities to increase tourism attractiveness in Kapanewon Purwosari. The research area's environmental geology conditions were obtained from primary and secondary data (field research). Primary data consists of geological resource data: topography (slope and elevation), engineering geological data (lithology, geological structure, and rock hardness), groundwater data (springs, bore wells, and dug wells), geological hazard data (mass movement and subsidence), and protected area data (springs border, cave border, and cultural heritage). Secondary data consists of geological hazard data (earthquake and tsunami) and protected area data (river border, coastal border, and lake border). The primary and secondary data were processed into maps. Multi-criteria spatial analysis was carried out using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method by considering the criteria for geological resource, geological hazard, and boundary criteria in the form of protected areas in each land use category. The multi-criteria analyzed maps were analyzed for sensitivity to determine the appropriate weighting. The maps were then superimposed using GIS software to produce a map of the land capability related to each land use category's environmental, geological carrying capacity in Kapanewon Purwosari. The results obtained from this analysis are that most Kapanewon Purwosari areas can develop the categories of building land for high-rise buildings, non-rise buildings, and temporary waste disposal. The moderate to inferior zones are dominant in the west and north of Kapanewon Purwosari.
Kata Kunci : Geologi lingkungan, Analytical Hierarchy Process, Pengembangan fasilitas kepariwisataan