HUBUNGAN ANTARA FEAR OF MISSING OUT (FOMO) DENGAN REGULASI DIRI PADA PEMINAT SENI NFT

ANGLILASANDYAKALA GP, Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A., Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Kemajuan teknologi yang sangat pesat juga berdampak pada pasar seni dengan munculnya Non-Fungible Token (NFT). Peluang baru di NFT membuat orang ingin mengikuti tren dan merasakan takut jika tertinggal (FoMO). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara FoMO dengan regulasi diri pada peminat seni NFT. Metode penelitian menggunakan pendekatan korelasional dengan desain cross sectional. Partisipan dipilih secara purposive sampling dengan jumlah 269 orang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala Fear of Missing Out (10 item) dan Skala Kontrol Diri Modifikasi (36 item). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Bivariat Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FoMO dan self-regulation memiliki hubungan negatif yang signifikan, jika skor FoMO tinggi maka regulasi diri rendah, dan sebaliknya.

The technological advances very rapidly also had an impact on the art market with the emergence of the Non-Fungible Token (NFT). New opportunities in NFT make people want to join the trends and Fear of Missing Out (FoMO). This research aims to determine whether there was a relationship between FoMO and self-regulation in NFT art enthusiasts. The research method used a correlational approach with a cross sectional design. Participants were selected through purposive sampling with a total 269 people. The measuring instruments in this study are using the Fear of Missing Out Scale (10 items) and the modified Self-Control Scale (36 items). Data was analyzed using the Bivariate Pearson correlation test. Research results indicating that FoMO and self-regulation had a significant negative relationship, if the FoMO score was high then self-regulation was low, and vice versa.

Kata Kunci : Fear of Missing Out, Regulasi Diri, Peminat Seni NFT, Perilaku Konsumen