Laporkan Masalah

Evaluasi Program Satu Kelurahan Satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sebagai Strategi Pengembangan RTH Publik di Kota Kediri

MEITIKASARI, Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Program Satu Kelurahan Satu RTH adalah suatu program kebijakan pembangunan RTH kelurahan di Kota Kediri. Program ini merupakan strategi pemerintah Kota Kediri untuk menambah kualitas dan kuantitas RTH publik agar mencapai proporsi 20 % dari luas wilayah sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 29 Ayat 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi, kondisi eksisting, dan faktor pendorong serta penghambat program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara kepada beberapa key informan, observasi di lapangan dan studi literatur. Metode analis program yang digunakan adalah model menurut David C. Korten. Hasil penelitian menunjukkan Evaluasi Program Satu Kelurahan Satu RTH di Kota Kediri belum memenuhi keseluruhan unsur dari model David C. Korten yaitu pada elemen program diperoleh hasil penilaian Baik serta elemen organisasi pelaksana dan elemen pemanfaat diperoleh hasil penilaian buruk. Kondisi eksisting RTH hasil program Satu Kelurahan Satu RTH di Kota Kediri yaitu terdapat 18 RTH kelurahan terbangun, 8 RTH kelurahan yang masih dalam proses pembangunan, dan sisanya 20 RTH kelurahan yang belum terbangun. Semua RTH Kelurahan yang sudah dibangun masuk ke dalam kategori Buruk dan Sedang serta belum memenuhi standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan khususnya untuk RTH kelurahan. Faktor pendukung program yaitu adanya anggaran dana, kemudian faktor penghambat jalannya program yaitu keterbatasan lahan dan kurangnya sinergi dengan masyarakat.

The One Urban Village One Green Open Space (GOS) is an urban village GOS development program in Kediri City. This program is a strategy of the Kediri City Government to increase the quality and quantity of public Green Open Space to reach a proportion of 20 % area in accordance with Law Number 26 of 2007 Article 29 Paragraph 3. This study aims to determine the evaluation, existing conditions, the supporting factors and the inhibiting factors of the program. This research uses interviews with a number of key informants, observations, and literature study. The analytical method used is the model according to David C. Korten. The result showed that the evaluation of the One Urban Village One Green Open Space program has not met all elements of David C. Korten, the program elements obtained Good assessment result, then the implementing organizational elements and the utilization elements obtained Poor assessment results. The GOCs existing condition is that there are 18 GOC built, 8 GOC are still under construction, and the remaining 20 GOC that have not been built. All the GOC that have been built fall into the category of Poor and Moderate and do not meet the standards of Minister of Public Works Regulation Number 05 of 2008 concerning Guidelines for the Provision and Utilization of Green Open Spaces in Urban Areas, especially for urban GOC. The supporting factors of the program are the budget needed, then the inhibiting factors are limited land and there is no community involvement in the program.

Kata Kunci : evaluasi, program, kebijakan pemerintah, Ruang Terbuka Hijau; evaluation, program, government policy, Green Open Space

  1. S1-2022-424080-Abstract.pdf  
  2. S1-2022-424080-Bibliography.pdf  
  3. S1-2022-424080-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-424080-Title.pdf