Rancangan Sistem Pengumpul Data Honeypot Dengan Ketersediaan Tinggi Menggunakan Kubernetes
ARUL FERIAN R, Nur Rohman Rosyid, S.T., M.T., D.Eng.
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA INTERNETSemakin banyaknya penggunaan teknologi berdampak pada peningkatan kebutuhan sistem dengan ketersediaan tinggi. Hal ini juga terjadi pada sistem pengumpul data honeypot. Banyaknya data yang dihasilkan oleh honeypot menyebabkan sistem pengumpul data mengalami downtime dan tidak dapat diakses ketika terjadi kegagalan. Oleh karena itu dibutuhkan rancangan sistem pengumpul data honeypot dengan ketersediaan tinggi yang mampu berjalan terus menerus dan memiliki kemampuan mengatasi kegagalan. Pada penelitian ini dikembangkan rancangan sistem pengumpul data honeypot menggunakan Kubernetes. Kubernetes memiliki kemampuan dalam memanajemen aplikasi pada lingkungan cluster nya sehingga apabila terjadi kegagalan maka akan dialihkan ke aplikasi lain yang masih terdapat pada lingkungan cluster nya. Ketersediaan sistem dapat diukur dengan menguji kemampuan fault tolerance pada tingkat server atau aplikasi. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem pengumpul data honeypot menggunakan Kubernetes mampu menjalankan sistem terus menerus walaupun terjadi percobaan kegagalan dan juga memiliki ketersediaan lebih baik daripada sistem pengumpul data honeypot tanpa menggunakan cluster Kubernetes. Pengujian penggunaan CPU dan memori menunjukan bahwa sistem dengan Kubernetes lebih baik daripada sistem tanpa cluster. Berdasarkan penggunaan CPU, sistem dengan Kubernetes mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1.61% ketika menjalankan 1 honeypot dan 1.93% ketika menjalankan 2 honeypot, sedangkan sistem tanpa cluster mengalami kenaikan sebesar 4.5% ketika menjalankan 1 honeypot dan 9.9% ketika menjalankan 2 honeypot. Sedangkan penggunaan memori, sistem dengan Kubernetes mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1.69% ketika menjalankan 1 honeypot dan 1.8% ketika menjalankan 2 honeypot, sedangkan sistem tanpa cluster mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1.7% ketika menjalankan 1 honeypot dan 1.5% ketika menjalankan 2 honeypot.
The increasing use of technology has an impact on increasing the need for systems with high availability. This also occurs in the honeypot data collection system. The amount of data generated by the honeypot causes the data collection system to experience downtime and cannot be accessed when a failure occurs. Therefore, it is necessary to design a honeypot data collection system with high availability that is able to run continuously and has the ability to overcome failures. In this research, a honeypot data collection system design using Kubernetes was developed. Kubernetes has the ability to manage applications in its cluster environment so that if a failure occurs, it will be transferred to other applications that are still in its cluster environment. System availability can be measured by testing fault tolerance capabilities at the server or application level. The test results show that the honeypot data collection system using Kubernetes is able to run the system continuously even though there are attempted failures and also has better availability than the honeypot data collection system without using a Kubernetes cluster. Performance testing based on CPU and memory usage shows that systems with Kubernetes are better than systems without clusters. Based on CPU usage, systems with Kubernetes experienced the highest increase of 1.61% when running 1 honeypot and 1.93% when running 2 honeypots, while systems without clusters experienced an increase of 4.5% when running 1 honeypot and 9.9% when running 2 honeypots. As for memory usage, systems with Kubernetes experienced the highest increase of 1.69% when running 1 honeypot and 1.8% when running 2 honeypots, while systems without clusters experienced the highest increase of 1.7% when running 1 honeypot and 1.5% when running 2 honeypots.
Kata Kunci : High Availability, Pengumpul Data Honeypot, Single Point of Failure, Kubernetes