Laporkan Masalah

Performa Fenotipe Pada Tegakan Hasil Penyerbukan Terkendali (Selfing, Crossing) Dan Open Pollination Eucalyptus Pellita Berumur 21 Tahun Di Khdtk Wanagama I

M RISALLUDDIN FATIH, Dr. Yeni Widyana N. R., S.Hut., M.Sc.;.Dr. Widiyatno, S.Hut., M.Agr. Sc.

2022 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Eucalyptus pellita merupakan salah satu jenis tanaman yang diprioritaskan pada Hutan Tanaman Industri karena baik dimanfaatkan sebagai kayu pertukangan serta sebagai bahan baku industri pulp dan kertas. Pada KHDTK Wanagama I, terdapat tegakan Eucalyptus pellita yang merupakan hasil penyerbukan perkendali pada tahun 1998, dan ditanam pada tahun 2000. Perlakuan yang diberikan adalah tipe penyerbukan terkendali selfing, alam dan crossing terhadap lima indukan yakni P1,P2,P3,P4 dan P5. Saat ini setelah berumur 24 tahun, anakan dari masing-masing perlakuan tersebut memiliki perbedaan pertumbuhan serta kualitas kayu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui performa fenotipe serta kualitas kayu pada anakan hasil sistem perkawinan selfing, alam dan crossing dari lima indukan E. pellita. Anakan dengan performa terbaik akan dipilih sebagai pohon induk untuk materi propagasi vegetatif. Penelitian dilakukan di Petak 14 KHDTK Wanagama I, Gunungkidul, Yogyakarta pada bulan Juni 2021 hingga Febuari 2022. Parameter yang diamati meliputi tinggi, diameter, tbbc serta penaksiran kualitas kayu melalui metode penetrasi pilodyn. Total pohon yang diamati sebanyak 450 pohon yang merupakan hasil dari 15 kombinasi perkawinan (3 tipe penyerbukan x 5 indukan), masing-masing dengan 30 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persilangan antara Induk P4 dengan P5 memiliki Tingkat keberhasilan persilangan yang tinggi dengan dibuktikan laju pertumbuhannya yang mendominasi dengan rerata tinggi terbesar dari yang lain yakni 5,03 m, rerata DBH sebesar 5,7cm, dan rerata TBBC sebesar 3,45m.

Eucalyptus pellita is prioritized in Industrial Plantation Forests since it is widely used as carpentry wood and as raw material for the pulp and paper industry. In KHDTK Wanagama I, stand of Eucalyptus pellita was established as a result of a controlled pollination. The controlled pollination conducted was selfing, open, and crossing types, of 5 parents namely P1, P2, P3, P4, and P5. After 20 years, there were differences in growth and wood quality of each treatment,. This research aimed to determine the phenotypic performance and wood quality in the progeny of selfed, open and crossed E. pellita resulted from five parents namely P1, P2, P3, P4, and P5. The best progenies will be selected as a parent material for vegetative propagation. This research was conducted in Compartment 14 of KHDTK Wanagama I, Gunungkidul, Yogyakarta in June 2021 to February 2022. The parameters observed are plant height, the height of free branches, plant diameter, and wood quality obtained from pilodyn penetration assesment. The total trees observed were 450 progenies resulted from 15 combination of controlled pollination (3 pollination types x 5 parents), 30 replication each. The results showed that the P4 and P5 sires had high compatibility with proven dominant at the best growth rate, with the largest average height among the others, height 5.03 m, and average DBH 5.7 cm. and TBBC 3.4 meters.

Kata Kunci : Eucalyptus pellita, KHDTK Wanagama, penyerbukan terkendali, performa pertumbuhan dan Tingkat keberhasilan persilangan

  1. S1-2022-424078-abstract .pdf  
  2. S1-2022-424078-bibliography .pdf  
  3. S1-2022-424078-tableofcontent .pdf  
  4. S1-2022-424078-title.pdf  
  5. S1-2023-424078-abstract .pdf  
  6. S1-2023-424078-bibliography .pdf  
  7. S1-2023-424078-tableofcontent .pdf  
  8. S1-2023-424078-title.pdf