Evaluasi Manajemen Tata Kelola Beruang Madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup KM 23 Kota Balikpapan
DEDE AUGUSTIRA H, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng, Ph.D.
2022 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTADengan pengembangan yang dilakukan dengan beberapa pendekatan, dinilai akan dapat menyelematkan habitat beruang madu ini dari kerusakan dengan harapan dapat menjaga sisa populasi beruang madu agar aman dan jauh dari kata kepunahan. Salah satu upaya pengembangan yang dilakukan adalah dengan didirikannya Agrowisata atau yang sekarang bernama Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup atau yang biasa disingkat KWPLH. Sebenarnya KWPLH ini sudah menjadi kawasan wisata di kota Balikpapan. Namun, kurangnya informasi dan pemasaran menjadikan tempat ini eksistensinya masih kurang dikalangan masyarakat lokal atau pengunjung yang datang dari luar Kota Balikapapan. Namun disisi lain, Beruang madu merupakan hewan yang menjadi maskot dari Kota Balikpapan, oleh karena itu habitat dari beruang madu ini sangat wajib di lestarikan atau dikonservasi. Sementara Beruang Madu ini sudah termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah. Hal itu terjadi karena populasinya yang sudah sangat sedikit, dan untuk perkembangbiakannya juga masih sulit karena habitat dari beruang madu juga semakin berkurang dan terancam dengan adanya kebakaran atau kerusakan hutan. Oleh karena itu manajemen tata kelola dari kawasan wisata yang saat ini menjadi habitat Beruang madu harus diselamatkan dan ditata menjadi lebih baik lagi guna mengantisipasi punahnya maskot Kota Balikpapan ini. Tujuan utama dengan adanya penelitian ini adalah menyelamatkan habitat beruang madu, mengembangkan pariwisata di Kota Balikpapan, dan membuat sebuah system tata kelola habitat beruang madu agar tetap terjaga dan tidak tersentuh oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Sistem tata kelola ruang yang baik tentunya diharap bisa mewujudkan tujuan-tujuan dari penelitian ini dan juga dapat memberikan sebuah terobosan yang bisa ikut membantu pemerintah kota dalam pengembangan pariwisata di kota Balikpapan.
With the development carried out with several approaches, it is considered that it will be able to save the sun bear's habitat from damage in the hope of keeping the remaining sun bear population safe and far from extinction. One of the development efforts carried out is the establishment of Agrotourism or what is now called the Environmental Education Tourism Area or commonly abbreviated as KWPLH. Actually this KWPLH has become a tourist area in the city of Balikpapan. However, the lack of information and marketing makes this place still lacking in existence among local people or visitors who come from outside the city of Balikapapan. But on the other hand, the sun bear is an animal that becomes the mascot of the city of Balikpapan, therefore the habitat of this sun bear is very mandatory to be preserved or conserved. While the Sun Bear is an animal protected by the government. This happens because the population is very small, and breeding is still difficult because the habitat of the sun bear is also decreasing and threatened by fire or forest destruction. Therefore, the management of the tourism area which is currently the habitat of the sun bear must be saved and arranged for the better in order to anticipate the extinction of this Balikpapan City mascot. The main purpose of this research is to save the sun bear habitat, develop tourism in the city of Balikpapan, and create a management system for the sun bear habitat so that it is maintained and not touched by irresponsible human hands. A good spatial management system is certainly expected to be able to realize the objectives of this research and also to provide a breakthrough that can help the city government in developing tourism in the city of Balikpapan.
Kata Kunci : Beruang madu, Habitat asli, Pariwisata, Kota Balikpapan