Aktivisme Digital Dalam Melawan Infodemic Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Indonesia (Studi Kasus KawalCOVID19)
AGNE YASA, Dr. Rahayu, S.I.P., M.Si., M.A.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASIInfodemic dan komunikasi publik pemerintah yang belum memadai menimbulkan kesimpangsiuran tentang COVID-19 di Indonesia. Hal ini mendorong komunitas KawalCOVID19 menggunakan website dan media sosial sebagai sumber informasi untuk mengisi gap informasi. KawalCOVID19 lahir sebagai aktivisme digital dalam konteks untuk melawan infodemic di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi praktik, tantangan, dan bentuk aktivisme digital KawalCOVID19 dalam melawan infodemic. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis tindakan kolektif dari KawalCOVID19 digunakan konsep infodemic, aktivisme digital, dan teori New Social Movement dengan metode kualitatif studi kasus tunggal. Hasil penelitian ini menemukan KawalCOVID19 melawan infodemic dengan strategi pengumpulan, verifikasi, dan analisis data COVID-19 di daerah dan pusat; konten informasi, edukasi, dan verifikasi tentang COVID-19; diseminasi informasi di website dan media sosial kepada masyarakat serta advokasi kebijakan pemerintah; dan kolaborasi dengan mitra untuk memperluas jangkauan pesan. KawalCOVID19 juga menghadapi tantangan dari sisi teknologi, interaksional, personal, dan kebijakan. KawalCOVID19 dikategorikan sebagai digital gladiatorial activities dengan bentuk data activism. Untuk saat ini, aktivisme digital dalam melawan hoaks terus berkembang yang masih membuka peluang kajian secara teori dan empiris dengan konteks yang berbeda dan aktor aktivisme atau komunitas yang berbeda serta analisis resepsi terhadap aktivisme yang dilakukan.
Infodemic and inadequate government public communications have created confusion about COVID-19 in Indonesia. This issue encourages KawalCOVID19 community to use website and social media as sources of information to fill information gaps. KawalCOVID19 was born as digital activism in the context of fighting the infodemic in Indonesia. Therefore, this study aims to identify practices, challenges, and forms of KawalCOVID19 digital activism against the infodemic. To identify and analyze the collective action of KawalCOVID19, this research using infodemic concepts, digital activism, and New Social Movement theory with a single case study qualitative method. This study found that KawalCOVID19 fights the infodemic with strategies for collecting, verifying, and analyzing COVID-19 data at the regional and central levels; informational, educational, and verification content about COVID-19; dissemination of information on websites and social media to the public as well as advocating government policies; and collaboration with partners to extend the message reach. KawalCOVID19 is also facing challenges from technological, interactional, personal, and policy perspectives. KawalCOVID19 categorized as digital gladiatorial activities in the form of data activism. For now, digital activism in fighting hoaxes continues to develop and opens up opportunities for theoretical and empirical studies with different contexts and different activism actors or communities also analysis of the reception of activism.
Kata Kunci : aktivisme digital, hoaks, infodemic, komunitas, pandemi COVID-19