Laporkan Masalah

Pengaruh Suplementasi Pakan dengan Campuran Tepung Rimpang Jahe, Kunyit, dan Temulawak terhadap Kinerja Pertumbuhan Ayam Layer Fase Grower

ZENI PRAMMUKTI, Ir. Nanung Danar Dono, S. Pt., MP., Ph. D., IPM., ASEAN Eng., drh. Bambang Ariyadi, MP., Ph. D.

2022 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan temulawak (Curcuma xanthorriza) dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan ayam layer fase grower. Penelitian dilakukan selama 56 hari dengan menggunakan 160 ekor ayam layer Strain Hy-Line. Setiap ayam dalam penelitian ini mendapatkan salah satu dari lima perlakuan pakan: ransum basal tanpa penambahan aditif (P0; kontrol), ransum basal + 10 g/kg campuran tepung jahe, kunyit, dan temulawak (P1), ransum basal + 15 g/kg campuran tepung jahe, kunyit, dan temulawak (P2), ransum basal + 20 g/kg campuran tepung jahe, kunyit, dan temulawak (P3), atau ransum basal + 25 g/kg campuran tepung jahe, kunyit, dan temulawak (P4). Setiap perlakuan diberikan replikasi 4 kali, masing masing dengan 8 ekor ayam di setiap kandang replikasi. Variabel data yang diamati adalah: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan 16 minggu, nilai konversi pakan, indeks kinerja dan income over feed cost. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola searah berbasis nilai P kurang dari 5 persen. Hasil analisis menunjukkan bahwa suplementasi TJKT pada level 10, 15, 20, dan 25 g/kg tidak mempengaruhi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan 16 minggu, dan konversi pakan ayam layer fase grower, tetapi supementasi TJKT pada level 20, dan 25 g/kg mempengaruhi nilai income over feed cost ayam layer fase grower. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi pakan dengan campuran tepung rimpang jahe, kunyit, dan temulawak pada level 10, 15, 20, 25 g/kg tidak mempengaruhi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan 16 minggu, dan konversi pakan ayam layer fase grower, tetapi suplementasi TJKT pada level 20, dan 25 g/kg menurunkan nilai income over feed cost ayam layer fase grower.

Purpose of this research was to investigate the possible effect of diet suplementation with ginger (Zingiber officinale), turmeric (Curcuma longa), and curcuma (Curcuma xanthorriza) rhizomes mixture meal (TJKT) on performance of growing phase laying hens. A total number of a hundred and sixty Hy-line laying hens were used for 56 days rearing periode. Each bird in this study received one of five dietary treatments: basal diet without additive (P0; control); basal diet + 1.0% TJKT (P1); base feed + 1.5 g/kg TJKT (P2); basal diet + 20 g/kg TJKT (P3); or basal diet + 25 g/kg TJKT (P4). Every treatment was replicated 4 times, with 8 birds in each replicate cage. Parameter observed were feed intake, average daily gain, gain in 16 week, feed conversion ratio, and income over feed cost. The obtained data were analyzed statistically using completely randomized design with P value of less than 5%. Results showed that 10, 15, 20, and 25 g/kg dietary TJKT supplementations did not affect to feed intake, average daily gain, gain in 16 week, and feed conversion ratio and 20, and 25 g/kg dietary TJKT supplementations had negative effect on income over feed cost that observed in current study. It might be indicated that supplementation of ginger, turmeric, curcuma rhizomes meal had no positive effect on of growth phase laying hens.

Kata Kunci : Ayam layer, Campuran tepung tiga herbal, Fase grower, Kinerja pertumbuhan, Suplementasi fitobiotik

  1. S1-2022-424616-abstract.pdf  
  2. S1-2022-424616-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-424616-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-424616-title.pdf