Analisis Potensi Mata Air untuk Memenuhi Kebutuhan Air Domestik Desa Pluneng Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten

NURIL KHASANAH, Prof.Dr.Ig.L.Setyawan Purnama, M.Si.;Prof. Dr.Sri Rum Giyarsih, M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Mata air Tirtomulyono dan Tirtomulyani yang terkenal sebagai destinasi wisata air juga menjadi sumber air utama yang digunakan untuk pemenuhan domestik masyarakat di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui potensi mata air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air domestik di Desa Pluneng. 2) Mengkaji faktor -faktor yang memengaruhi potensi mata air di Desa Pluneng. 3) Mengevaluasi pengelolaan sistem penyediaan air bersih dan menyusun suatu strategi pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan potensi dan penggunaan mata air di Desa Pluneng. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei lapangan dan analisis laboratorium. Survei lapangan untuk mengetahui kondisi mata air yang aktif di daerah penelitian yang digunakan untuk kebutuhan domestik dan wawancara mendalam terhadap masyarakat setempat mengenai pemanfaatan dan pengelolaan terhadap mata air di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling untuk dilakukan pengujian sampel berdasarkan parameter fisik, kimia, dan biologi. Data yang dikumpulkan juga menggunakan data sekunder berupa kondisi geofisik serta karakteristik sosial ekonomi masyarakat Desa Pluneng. Penggunaan data sekunder debit mata air dan data standar kebutuhan air dibutuhkan sebagai acuan perhitungan kebutuhan dan ketersedian air bersih di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan total air bersih di Desa Pluneng tahun 2035 sebesar 128.824.560 liter/tahun. Sedangkan sumber air baku (mata air) menghasilkan 5.897.232.000 liter/tahun dan antara debit mata air dengan kebutuhan total air bersih ada surplus sekitar 460.898.640 liter/tahun. Berdasarkan hasil analisis laboratorium kualitas kedua mata air secara fisik (warna, bau, rasa) dan analisis laboratorium berdasarkan sifat kimia air (pH, kesadahan (CaCO3), besi (Fe), Mangan (Mn), Sulfat (SO4 2- ), Nitrit (NO2-), Nitrat (NO3-) dan Khlorida (Cl ) memenuhi standar bakumutu, sedangkan berdasarkan parameter sifat biologi air (total bakteri kolifrom) berada di atas ambang baku mutu yaitu dengan nilai total bakteri koliform sebesar > 1600 per 100 ml sampel yang seharusnya bernilai nihil. Salah satu alternatif strategi pengelolaan yang bisa dilakukan terkait hasil analisis potensi kedua mata air yaitu menganalisis zona perlindungan mata air, yaitu zona perlindungan titik mata air, zona perlindungan daerah sekitar mata air dari zat pencemar berupa bakteri patogen, dan zona perlindungan daerah tangkapan air. -

Tirtomulyono and Tirtomulyani springs, which are well known as water tourism destinations, are also the main water source used for domestic fulfillment of the community in Pluneng Village, Kebonarum Subdistrict. The purpose of this research are: 1) Knowing the potential of springs used to meet domestic water needs in Pluneng Village. 2) Assessing the factors that affect the potential springs in Pluneng Village. 3) Evaluate the management of the clean water supply system and develop an environmental management strategy that is in accordance with the potential and use of springs in Pluneng Village. This research used a field survey method and laboratory analysis. Field surveys were to determine the condition of active springs for domestic needs and in-depth interviews with local communities concerned with the use and management of springs. It used a purposive sampling technique to test samples based on physical, chemical, and biological parameters. The data used secondary data in the form of geophysical conditions and socio-economic characteristics of the Pluneng Village community. The use of secondary data was as a reference for calculating the need and availability of clean water in the research area. The results showed that the total need for clean water in Pluneng Village in 2035 is 128,824,560 liters/year. Meanwhile, raw water sources (springs) produce 5,897,232,000 liters/year. Meanwhile, the spring discharge and the total demand for clean water indicated a surplus of around 460,898,640 liters/year. Based on the results of the laboratory analysis of the quality of the two springs physically (color, smell, taste) and chemically (pH, hardness (CaCO3), iron (Fe), Manganese (Mn),Sulfate (SO4 2- ) meet the quality standards, while based on the parameters of the biological properties of water (total coliform bacteria) are above the quality standard threshold, namely the total value of coliform bacteria of > 1600 per 100 ml sample which should have a value of nil. One of the alternative management strategies that can be implemented in regards to the results of the analysis on the potential springs is by analyzing the sptring protection zone,namely the spring point protection zone, the protection zone around the springs from contaminants in the form of pathogenic bacteria, and the water catchment area protection zone. ), Nitrite (NO2-), Nitrate (NO3-) and Chloride (Cl -

Kata Kunci : mata air, kebutuhan air domestik, kualitas air, strategi pengelolaan, Desa Pluneng