Laporkan Masalah

Arsitektur Masjid Kesultanan Kutai Kartanegara

SYANDY DIANTRISNA K, Arsitektur Masjid Kutai, Masjid Nusantara, Kesultanan Kutai Kartanegara

2022 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTUR

Islamisasi kerajaan Kutai menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara terjadi pada abad ke 16 atau tepatnya sekitar tahun 1575. Proses dakwah dilakukan secara egaliter dengan kecenderungan kultural, islam tidak lantas menghilangkan kebudayaan lama dan menggantikannya dengan budaya baru namun mewarnai kebudayaan lama dengan ajaran islam. Hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman dipertahankan dan yang bertentangan dihilangkan secara berangsur-angsur. Hal tersebut menjadikan kebudayaan masyarakat Kutai pada periode awal islamisasi memiliki karakteristik yang khas termasuk di dalamnya arsitekturnya. Masjid atau rumah ibadah muslim merupakan salah satu dari ciri khas artefak kebudayaan Kutai periode islam, namun pada masa kini keberadaan bangunan masjid sudah tidak banyak karena selain masih menggunakan konstruksi kayu yang bersifat semi permanen, keberadaan masjid dengan karakteristik khas Kutai ini juga yang tergantikan oleh masjid dengan karakteristik yang modern, pemakaian material beton, metal, baja, dan juga penggunaan konstruksi kubah, pelengkung, serta kolom-kolom beton. Meskipun demikian masjid dengan karakteristik khas Kesultanan Kutai tersebut beberapa masih eksis dan sebagian masih terdokumentasi dengan baik di dalam arsip-arsip lama. Penelitian ini manggunakan pendekatan kualitatif, data diolah secara deduktif menjadi pembahasan yang deskriptif. 3 obyek utama dalam penelitian ini adalah Masjid Jami Adji Amir Hassanuddin yang memiliki konteks sebagai masjid istana, Masjid Jami Pasar Pagi Samarinda dengan konteks masjid yang berdampingan dengan pasar, dan Masjid Jami Shirotol Mustaqiem dengan konteks permukiman penduduk dalam hal ini permukiman suku Bugis. Penelitian ini menghasilkan pembahasan mengenai karakterisik arsitektur Masjid Kutai Kartanegara. Karakteristik organisasi spasial Masjid Kesultanan Kutai Kartanegara memiliki kekhasan yakni pada denah bangunan yang berbentuk bujur sangkar, ruang utama masjid berada di tengah-tengah bangunan yang dikelilingi dengan teras, pemilihan lokasi bangunan masjid selalu berada di dekat dengan aliran sungai, baik aliran sungai besar atau utama yakni sungai Mahakam, ataupun cabang atau anak sungai dari sungai Mahakam. Karakteristik sistem bentuk Masjid Kesultanan Kutai Kartanegara memiliki kekhasan yakni pada masa bangunan yang cenderung berbentuk limas. Masa bangunan disusun oleh bentukan atap dengan 4 lapisan, 3 lapis atap utama ditambah 1 lapis atap teras. Bagian mihrab dan ruang tambahan biasanya memiliki atapnya tersendiri. Konstruksi utama pada masjid yakni kolom-kolom serta dinding menggunakan jenis kayu ulin. Karakteristik stilistik Masjid Kesultanan Kutai Kartanegara memiliki kekhasan pada pintu dengan tinggi berkisar 3 meter dapat diakses setidaknya dari 3 arah selain pada sisi mihrab. Dengan ragam hias ornamen khas melayu setempat, baik melayu Kutai, melayu Banjar dan melayu Bugis yang dapat ditemui pada bagian pagar serta bubungan atap.

The Islamization of the Kutai kingdom into the Kutai Kartanegara Sultanate occurred in the 16th century or around 1575. The da'wah process was carried out in an egalitarian manner with cultural tendencies, Islam did not necessarily eliminate old culture and replace it with new culture but colored old culture with Islamic teachings. Things that do not conflict with Islamic values are maintained and those that conflict are eliminated gradually. This made the culture of the Kutai people in the early period of Islamization have distinctive characteristics including their architecture. Mosques or Muslim houses of worship are one of the distinctive characteristics of Kutai cultural artifacts from the Islamic period, nowadays there are not many mosque buildings because apart from still using semi-permanent wooden construction, the existence of mosques with unique Kutai characteristics has also been replaced by mosques. with modern characteristics, the use of concrete, metal, steel materials, and also the use of dome construction, arches, and concrete columns. Nevertheless, some of the mosques with the typical characteristics of the Kutai Sultanate still exist and some are still well documented in old archives. This research uses a qualitative approach, the data is processed deductively into a descriptive discussion. The 3 main objects in this study are the Jami' Adji Amir Hassanuddin Mosque which has a context as a palace mosque, the Jami' Pasar Pagi Samarinda Mosque with the context of a mosque adjoining a market, and the Jami' Shirotol Mustaqiem Mosque with a residential context in this case a Bugis settlement. . This research resulted in a discussion of the architectural characteristics of the Kutai Kartanegara Mosque. The characteristics of the spatial organization of the Kutai Kartanegara Sultanate Mosque have a uniqueness, namely on a square building plan, the main hall of the mosque is in the middle of the building surrounded by terraces, the selection of the location of the mosque building is always close to the river flow, both large and main rivers. namely the Mahakam river, or branches or tributaries of the Mahakam river. The characteristics of the form system of the Kutai Kartanegara Sultanate Mosque have a uniqueness, namely that during the building period it tended to be pyramid-shaped. The period of the building is composed by the formation of a roof with 4 layers, 3 layers of the main roof plus 1 layer of terrace roof. The mihrab and additional rooms usually have their own roof. The main construction of the mosque, namely the columns and walls, uses ironwood. The stylistic characteristics of the Kutai Kartanegara Sultanate Mosque are unique in that the door with a height of around 3 meters can be accessed from at least 3 directions apart from the mihrab side. With decorative ornaments typical of local Malays, both Malay Kutai, Malay Banjar and Malay Bugis which can be found on the fences and roof ridges.

Kata Kunci : ,Kutai Mosque Architecture, Archipelago Mosque, Kutai Kartanegara Sultanate

  1. S2-2022-449454-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449454-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449454-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449454-title.pdf