PENGARUH CUACA DAN KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA BERDASARKAN ANALISIS SPATIO-TEMPORAL DI KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016-2020
ETI PURWANTI, dr. E. Elsa Herdiana M, M.Kes., Ph.D; dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN TROPISLatar Belakang: Permasalahan dan hambatan eliminasi malaria di Kabupaten Pesawaran adalah faktor risiko malaria banyak terjadi di luar sektor kesehatan, untuk itu pemetaan wilayah endemis malaria perlu dilakukan dengan analisis spatio-temporal sehingga perencanaan dan pengelolaan penanganan malaria menjadi lebih efektif. Tujuan: Mengetahui pengaruh kejadian malaria berdasarkan cuaca (suhu udara, kelembaban, dan curah hujan) dan kepadatan penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2016-2020. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder kasus malaria sebanyak 8269 kasus dan data cuaca di Kabupaten Pesawaran selama 5 tahun. Rancangan penelitian adalah studi ekologi, analisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), grafik/waktu, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil: Suhu udara terhadap kejadian malaria menunjukkan -t hitung = -2.12 lebih kecil dari -t tabel = -2.004 dan Prob. t (0,038) lebih kecil dari alfa = 0.05. Kelembaban terhadap kejadian malaria menunjukkan t hitung = 0,67 lebih kecil dari t tabel = 2,004, nilai prob. t (0,509) lebih besar dari alfa = 0.05. Sedangkan curah hujan terhadap kejadian malaria menunjukkan -t hitung = -1,50 lebih besar dari -t tabel = -2,004, nilai prob. t (0,138) lebih besar dari alfa = 0.05. Secara spasial, suhu udara dan curah hujan memiliki hubungan berbanding terbalik terhadap kejadian malaria, sedangkan kelembaban memiliki hubungan lurus. Adapun kepadatan penduduk terhadap kejadian malaria menunjukkan banyak terjadi pada kepadatan rendah (<99,84 jiwa/km2) dan kepadatan tinggi (<998,65 jiwa/km2). Kesimpulan: Kelembaban dan curah hujan tidak berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kejadian malaria, dikarenakan pada tahun 2018-2020 kejadian malaria cenderung menurun dari beberapa tahun sebelumnya dikarenakan Seksi P2PM mengupayakan program kerja yaitu MBS, Reagen giemsa, kelambu berinsektisida (LLINs), dan RDT. Suhu udara dapat dipengaruhi secara signifikan terhadap kejadian malaria. Kepadatan penduduk dengan kejadian malaria di wilayah tertentu cukup kompleks, baik pada kepadatan penduduk yang rendah maupun tinggi.
Background: The problems and obstacles to malaria elimination in Pesawaran Regency are that many risk factors for malaria occur outside the health sector, for this reason, it is necessary to map malaria endemic areas using Spatio-temporal analysis so that planning and management of malaria management become more effective. Objective: Knowing the effect of malaria occurrence based on weather (air temperature, humidity, and rainfall) and population density in Pesawaran Regency in 2016-2020. Method: This study used secondary data of malaria cases as many as 8269 cases and weather data in Pesawaran District for 5 years. The research design was an ecological study, analysis using Geographic Information System (GIS), time/trend graph, bivariate analysis, and multivariate analysis. Result: Air temperature on the incidence of malaria shows - t count = -2.12 which is smaller than -t table = -2.004 dan prob. t (0,038) which is smaller than alpha= 0.05. Humidity on the incidence of malaria shows t count = 0,67 which is smaller than t table = 2,004, prob. t (0,509) is greater than alpha = 0.05. While rainfall on the incidence of malaria shows -t count = -1,50 greater than -t table = -2,004, prob. t (0,138) is greater than alpha = 0.05. Spatially, air temperature and rainfall have an inverse relationship to the incidence of malaria, while humidity has a straight relationship. The population density for the incidence of malaria shows that it mostly occurs in sub-districts with low density (approximately 99.84 people/km2) and high density (approximately 998.65 people/km2). Conclusion: Humidity and rainfall do not have an insignificant effect on the incidence of malaria, because in 2018-2020 the incidence of malaria tends to decrease from the previous few years because the P2PM Section is pursuing a work program, namely MBS, Reagen Giemsa, insecticide-treated nets (LLINs), and RDT. Air temperature can be significantly influenced by the incidence of malaria. The population density with the incidence of malaria in certain areas is quite complex, both at low and high population densities.
Kata Kunci : Spatio-Temporal, Kejadian Malaria, Cuaca, Kepadatan Penduduk