Laporkan Masalah

Implementasi Pembinaan Teritorial Oleh Babinsa Untuk Mewujudkan Ketahanan Wilayah Di Kodim 0825/Banyuwangi (Studi Implementasi Kep. Kasad No. 1055/Xii/2018 Tentang Doktrin Induk Teritorial TNI Ad)

DIDIK SULISTIO, Dr. Agus Heruanto Hadna, S.IP., M.Si.

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Tujuan daripada penelitian ini adalah (1) untuk menggambarkan dan menganalisis implementasi pembinaan teritorial yang dilaksanakan di wilayah Kodim 0825/Banyuwangi serta (2) mendeskripsikan serta melakukan analisa terhadap beberapa aspek pendukung dan penghambat Peran Aparat Teritorial Dalam Mendukung Pelaksanaan Program ketahanan wilayah di Kodim 0825/Banyuwangi. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tugas Babinsa dalam mengimplementasikan pembinaan territorial dalam mewujudkan Ketahanan Wilayah di Kodim 0825 Banyuwangi, yang meliputi metode Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil), Komunikasi Sosial (Komsos) dan Bhakti TNI dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis Data Interaktif menunjukkan bahwa kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik. Metode Bintahwil sebagai upaya mewujudkan kekuatan aspek darat baik menyangkut wilayah pertahanan ataupun kekuatan pendukung, peningkatan kesejahteraan masyarakat, bekerja sama dengan Pemda, Instansi terkait dan komponen bangsa lainnya. Kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik oleh Babinsa di Kodim 0825 Banyuwangi. Interaksi antar pribadi sebagai perwujudan metode Komunikasi Sosial, temuan penelitian menunjukkan bahwa tugas Babinsa dalam berinteraksi dengan masyarakat bertujuan untuk membangun, memelihara, meningkatkan, dan memperkuat kemanunggalan rakyat dengan TNI dengan bertujuan untuk memberdayakan Zona Pertahanan Darat telah dapat dilaksanakan dengan baik. Pendekatan TNI terhadap layanan menunjukkan keefektifannya dalam kegiatan bhakti kemanusiaan melalui penyelesaian pekerjaan layanan di sepanjang tepi sungai, pembersihan bangunan keagamaan maupun kegiatan pembagunan fisik lainnya yang dilaksanakan Bersama dengan masyarakat yang merupakan perwujudan metode Bhakti TNI sebagai wujud penguatan ketahanan wilayah telah dapat dilaksanakan oleh Babinsa dengan baik. Minimnya pengetahuan dan tingkat pendidikan Babinsa, kurangnya kemampuan babinsa dalam Bahasa terutama Bahasa daerah, kurangnya komunikasi dengan pemerintah daerah di wilayah binaan merupakan faktor yang mempengaruhi dari internal sedangkan rendahnya tingkat Pendidikan masyarakat, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dan tidak adanya keterbukaan dari pemerintah daerah merupakan faktor ekternal yang mempengaruhi. Selain dari pada itu semua, sarana dan prasarana memiliki pengaruh terhadap keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung dapat menghambat pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan Pembinaan Teritorial sebagai upaya mewujudkan Ketahanan wilayah tidak dapat berjalan dengan lancar.

The purpose of this study is (1) to describe and analyze the implementation of territorial development carried out in the Kodim 0825 / Banyuwangi area and (2) describe and analyze several aspects of supporting and inhibiting the Role of Territorial Apparatus in Supporting the Implementation of regional resilience programs in Kodim 0825 / Banyuwangi. The results obtained from the implementation of Babinsa's duties in implementing territorial guidance in realizing Regional Resilience in Kodim 0825 Banyuwangi, which includes the methods of Regional Resilience Development (Bintahwil), Social Communication (Komsos) and Bhakti TNI using a qualitative approach with Interactive Data analysis techniques show that these activities have been implemented properly. Bintahwil method as an effort to realize the strength of the land aspect both regarding defense areas and supporting forces, improving community welfare, collaborating with local governments, related agencies and other components of the nation. The activity has been well implemented by Babinsa at Kodim 0825 Banyuwangi Interpersonal interaction as a manifestation of the Social Communication method, research findings show that Babinsa's task in interacting with the community aims to build, maintain, improve, and strengthen people's peace with the TNI with the aim of empowering the Land Defense Zone has been well implemented The TNI's approach to services shows its effectiveness in humanitarian bhakti activities through the completion of service work along the river bank, cleaning of religious buildings and other physical building activities carried out together with the community which is the embodiment of the TNI Bhakti method as a form of strengthening regional resilience has been implemented by Babinsa properly. The lack of knowledge and level of education of Babinsa, the lack of babinsa ability in the language, especially regional languages, the lack of communication with local governments in the targeted areas are influencing factors internally while the low level of community education, low level of public awareness and absence of openness from local governments are external factors that influence. Apart from all that, facilities and infrastructure have an influence on success in the implementation of activities. Limited supporting facilities and infrastructure can hinder the implementation of activities so that Territorial Development activities as an effort to realize regional resilience cannot run smoothly.

Kata Kunci : Pembinaan Teritorial, Ketahanan Wilayah / Territorial Development, Territorial Resilience

  1. S2-2020-471526-tableofcontent.pdf  
  2. S2-2022-471526-abstract.pdf  
  3. S2-2022-471526-bibliography.pdf  
  4. S2-2022-471526-title.pdf