Pengaruh Konsentrasi Larutan Ekstrak Etanolik Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) terhadap Daya Hambat Bakteri Periodontopatogen Aggregatibacter actinomycetemcomitans

MAULIDA C PAWESTRI, drg. Kwartarini Murdiastuti, Sp.Perio(K); drg. Nur Rahman Ahmad Seno Aji, MDSc Sp.Perio(K)

2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan bakteri gram negatif yang membentuk koloni pada plak subgingiva dan menjadi agen etiologi penting pada penyakit periodontal. Biji melinjo (Gnetum gnemon L.) mengandung senyawa tanin, flavonoid, saponin, dan alkaloid yang dapat dijadikan sebagai bahan antibakteri pada perawatan penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan ekstrak etanolik biji melinjo (Gnetum gnemon L.) terhadap daya hambat bakteri periodontopatogen Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro. Objek penelitian ini yaitu bakteri periodontopatogen Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang diencerkan sesuai dengan standar 0,5 McFarland (1,5 x 108 CFU/mL). Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sampel penelitian terdiri atas 8 kelompok yaitu kontrol positif (klorheksidin glukonat 0,2%), kontrol negatif (akuades), dan ekstrak etanolik biji melinjo (Gnetum gnemon L.) konsentrasi 1,56%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50%. Pertumbuhan bakteri diamati melalui pengukuran diameter zona hambat setelah diinkubasi selama 1x24 jam. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji Post-hoc LSD, lalu dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji melinjo 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% berpengaruh secara signifikan dalam menghambat pertumbuhan Aggregatibacter actinomycetemcomitans (p<0,05) serta terdapat perbedaan signifikan pada semua kelompok uji perlakuan kecuali antara kelompok kontrol negatif dan konsentrasi 1,56%, kontrol negatif dan konsentrasi 3,125%, serta antara konsentrasi 1,56% dan 3,125%. Uji Pearson juga menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,587 yang berarti hubungan korelasi kuat dan searah. Oleh karena itu ekstrak etanolik biji melinjo (Gnetum gnemon L.) konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% memiliki efektivitas daya hambat terhadap pertumbuhan Aggregatibacter actinomycetemcomitans dimana semakin besar konsentrasi ekstrak semakin besar pula diameter zona hambat yang dihasilkan.

Aggregatibacter actinomycetemcomitans is a gram-negative that forms a colony in subgingival plaque and is an important etiologic of periodontal disease. Melinjo seeds (Gnetum gnemon L.) contain tannins, flavonoids, saponins, and alkaloids that can be used as an antibacterial agent in periodontal disease treatment. This research aimed to determine the effect of melinjo seed's (Gnetum gnemon L.) ethanolic extract's concentration on the inhibition of periodontopathogenic bacteria A. actinomycetemcomitans in vitro. The research object was periodontopathogenic bacteria Aggregatibacter actinomycetemcomitans which was diluted according to the standard 0.5 McFarland (1.5 x 108 CFU/mL). Antibacterial test was carried out by disc diffusion method. The research sample consisted of 8 groups, namely positive control (chlorhexidine gluconate 0.2%), negative control (aquadest), and ethanolic extract of melinjo seeds (Gnetum gnemon L.) at concentrations of 1,56%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, and 50%. Bacterial growth was observed by measuring the diameter of the inhibition zone after being incubated for 1x24 hours. The research data were analyzed using the One-Way ANOVA test and the Post-hoc LSD test and then continued with the Pearson correlation test. The results showed that the ethanolic extract of melinjo seeds 6,25%, 12,5%, 25%, and 50% had a significant effect on inhibiting the growth of Aggregatibacter actinomycetemcomitans (p<0.05) and there were significant differences in all treatment test groups except between the negative control group and the concentration of 1.56%, the negative control and the concentration of 3.125%, and between the concentrations of 1.56% and 3.125%. The Pearson test also showed a correlation coefficient of 0,587 which means a strong and positive correlation. Therefore, the ethanolic extract of melinjo seeds (Gnetum gnemon L.) at concentrations of 6,25%, 12,5%, 25%, and 50% had an effective inhibitory effect on Aggregatibacter actinomycetemcomitans growth where the greater the concentration of the extract, the greater the diameter of the zone.

Kata Kunci : Ekstrak etanolik, biji melinjo (Gnetum gnemon L.), Aggregatibacter actinomycetemcomitans, antibakteri, zona hambat