Laporkan Masalah

HUBUNGAN FUNGSI VENTRIKEL KANAN DENGAN KARDIOTOKSIK VENTRIKEL KIRI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG MENDAPAT KEMOTERAPI ANTRASIKLIN SEBAGAI REGIMEN DASAR DI RSUP DR SARDJITO

ANGGIT PRAWASTI, dr. Hasanah Mumpuni, Sp.PD, Sp.JP(K); Dr.dr. Nahar Taufiq, Sp.JP(K)

2022 | Tesis-Spesialis | ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Latar Belakang: Insiden kanker payudara masih menduduki peringkat pertama kasus kanker baru di Indonesia. Antrasiklin merupakan terapi lini pertama pada tumor solid, namun kesuksesan terapi antikanker termarginalkan dengan adanya efek samping kardiotoksik. Antrasiklin dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel otot jantung sehingga menyebabkan disfungsi sistolik ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Saat ini penilaian kardiotoksik terinduksi antrasiklin hanya berfokus pada ventrikel kiri, dimana struktur ventrikel kanan juga rentan terhadap kerusakan oleh terapi antrasiklin. Global longitudinal strain merupakan merupakan parameter ekokardiografi baru yang dapat mendeteksi perubahan fungsi kontraktilitas pada stadium awal. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan fungsi ventrikel kanan dengan kardiotoksik ventrikel kiri pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi antrasiklin. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode potong lintang dan mengambil data secara restrospektif. Mencakup data dari 36 pasien berusia �¢ï¿½�¥ 18 tahun dengan diagnosis kanker payudara yang mendapatkan kemoterapi antrasiklin pertama kali sebagai regimen dasar di RSUP Dr. Sardjito dari Juli 2018 hingga November 2021 dan telah menjalani pemeriksaan ekokardiografi basis dan ekokardiografi evaluasi pasca pemberian kemoterapi antrasiklin. Fungsi ventrikel kanan diukur menggunakan parameter RV-GLS dan kardiotoksik ventrikel kiri (dinilai dengan penurunan LV-GLS �¢ï¿½�¥ 15% dibandingkan LV-GLS basis). Hasil: Dalam penelitian ini terdapat 36 pasien wanita dengan kanker payudara yang dengan rerata usia 53,19 ���± 8,50 tahun. Terdapat sembilan pasien yang mengalami kardiotoksik ventrikel kiri. Kelompok pasien yang mengalami kardiotoksik ventrikel kiri, pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel kanan (RV-GLS < -20%) sebanyak 7 (78%) sedangkan pasien dengan normal fungsi ventrikel kanan (RV-GLS �¢ï¿½�¥ -20%) sebanyak 2 (22%). Prevalensi disfungsi sistolik ventrikel kanan (RV-GLS < -20%) pada pasien yang mengalami kardiotoksik ventrikel kiri sebesar 78% dan prevalensi disfungsi sistolik ventrikel kanan (RV-GLS <-20%) pada pasien yang tidak mengalami kardiotoksik ventrikel kiri sebesar 44%, sehingga rasio prevalensi (prevalence ratio/PR) sebesar 1,78. Kejadian disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien yang mengalami kardiotoksik ventrikel kiri mempunyai 1,78 kali dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami kardiotoksik ventrikel kiri, namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, nilai p = 0,128, (PR 1,78, p = 0,128, IK95% 0,75-13,07). Simpulan: Kejadian disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien yang mengalami kardiotoksik ventrikel kiri lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami kardiotoksik ventrikel kiri, namun hubungan tersebut tidak signifikan secara statistik.

Background: In Indonesia, breast cancer remains the leading cause of newly diagnosed cancers. Anthracyclines are the first-line treatment for solid tumors, but the presence of cardiotoxic side effects has diminished the efficacy of anticancer therapy. Left ventricular systolic dysfunction and right ventricle dysfunction can both be caused by anthracyclines because these drugs can damage and kill the heart muscle cells. Currently, the assessment of anthracycline-induced cardiotoxicity has only focused on the left ventricle, despite the fact that right ventricular structures are also susceptible to anthracycline-induced damage. Global longitudinal strain is a novel echocardiographic parameter that can detect early alterations in contractility function. Aim: To determine the association between right ventricular function and left ventricular cardiotoxicity in breast cancer patients undergoing anthracycline chemotherapy. Research Methods: This research is an observational cross-sectional study with retrospective data collection. Includes data from 36 over 18-year-old patients with breast cancer who received anthracycline chemotherapy for the first time as a basic regimen at RSUP Dr. Sardjito between July 2018 and November 2021 and underwent a baseline echocardiography exam and an evaluation echocardiography after administration of anthracycline chemotherapy. Right ventricular function was measured using RV-GLS parameters, and left ventricular cardiotoxicity was assessed as a 15% or greater decrease in LV-GLS from baseline. Results: This study included 36 female breast cancer patients with a mean age of 53,19 ���± 8,50 years. Nine patients were diagnosed with left ventricular cardiotoxicity. Patients with right ventricular systolic dysfunction (RV-GLS -20%) comprised 7 (78%) of those who developed left ventricular cardiotoxicity, while patients with normal right ventricular function (RV-GLS -20%) comprised only 2 (22%). Patients with left ventricular cardiotoxicity had a prevalence of right ventricular systolic dysfunction (RV-GLS -20%) of 78%, while patients without left ventricular cardiotoxicity had a prevalence of right ventricular systolic dysfunction (RV-GLS -20%) of 44%, resulting in a prevalence ratio (PR) of 1.78, but this difference was not statistically significant (PR 1,78 p = 0.128, 95% CI 0.75-13.07). Conclusion: Patients with left ventricular cardiotoxicity had a higher incidence of right ventricular systolic dysfunction than patients without left ventricular cardiotoxicity, although the association was not statistically significant.

Kata Kunci : Global longitudinal strain, ekokardiografi, kardiotoksik, antrasiklin, kanker payudara

  1. SPESIALIS-2022-420617-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2022-420617-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2022-420617-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2022-420617-title.pdf